ATAMBUA--Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Ditjen Perkebunan menjalin kerja sama melalui MoU dengan TNI-AD mengembangkan tanaman jambu mete di perbatasan RI-RDTL.
Langkah awal yang dilakukan adalah berkomunikasi dengan Pemda Belu melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, menetapkan dua daerah sebagai kawasan contoh, yakni Desa Tulakadi dan Desa Leosama, Kecamatan Kakulukmesak.
Wakil dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian RI, Ir. Tien Anggraini, MM, didampingi wakil dari Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Rasyid Wasingun, SP, dan Kolonel (Inf) Herwin Suparjo, mewakili Mabes TNI-AD, menyampaikan hal ini kepada wartawan di Atambua, Rabu (27/8/2014). Hadir saat itu, Kadis Pertanian dan Perkebunan Belu, Remigius Asa, S.H.
Tien menjelaskan, MoU dari kementeriannya bersama TNI memang sudah dirintis sejak tahun 2012, terutama pengembangan tanaman pangan dan tahun 2013 untuk bidang peternakan. Dari evaluasi menunjukkan bahwa hasil yang dirasakan masyarakat cukup positif, maka pada saat ini MoU dilanjutkan dengan fokus perhatian pada tanaman perkebunan di tiga provinsi, yakni Papua, Kalimantan Barat dan NTT. Khusus di NTT, jelas Tien, daerah sasaran adalah Belu dengan pengembangan pada tanaman jambu mete.
"Kenapa kita kerja sama dengan TNI-AD, karena pertimbangan, selama ini kita punya PPL tapi sekarang PPL tidak vertikal lagi. Kita pilih TNI karena mereka punya anggota di lapangan yang diawasi langsung para Babinsa. Secara SDM sangat siap dan sejalan," kata Tien diamini Rasyid.
Sementara Kolonel Herwin mengatakan, daerah perbatasan RI-RDTL setelah disurvei dan diteliti, ternyata punya potensi yang besar dalam mendukung program kedaulatan pangan. Potensi alam yang ada perlu dioptimalkan sehingga warga Belu tidak pindah ke RDTL.
Langkah awal yang dilakukan adalah berkomunikasi dengan Pemda Belu melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, menetapkan dua daerah sebagai kawasan contoh, yakni Desa Tulakadi dan Desa Leosama, Kecamatan Kakulukmesak.
Wakil dari Biro Perencanaan Kementerian Pertanian RI, Ir. Tien Anggraini, MM, didampingi wakil dari Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Rasyid Wasingun, SP, dan Kolonel (Inf) Herwin Suparjo, mewakili Mabes TNI-AD, menyampaikan hal ini kepada wartawan di Atambua, Rabu (27/8/2014). Hadir saat itu, Kadis Pertanian dan Perkebunan Belu, Remigius Asa, S.H.
Tien menjelaskan, MoU dari kementeriannya bersama TNI memang sudah dirintis sejak tahun 2012, terutama pengembangan tanaman pangan dan tahun 2013 untuk bidang peternakan. Dari evaluasi menunjukkan bahwa hasil yang dirasakan masyarakat cukup positif, maka pada saat ini MoU dilanjutkan dengan fokus perhatian pada tanaman perkebunan di tiga provinsi, yakni Papua, Kalimantan Barat dan NTT. Khusus di NTT, jelas Tien, daerah sasaran adalah Belu dengan pengembangan pada tanaman jambu mete.
"Kenapa kita kerja sama dengan TNI-AD, karena pertimbangan, selama ini kita punya PPL tapi sekarang PPL tidak vertikal lagi. Kita pilih TNI karena mereka punya anggota di lapangan yang diawasi langsung para Babinsa. Secara SDM sangat siap dan sejalan," kata Tien diamini Rasyid.
Sementara Kolonel Herwin mengatakan, daerah perbatasan RI-RDTL setelah disurvei dan diteliti, ternyata punya potensi yang besar dalam mendukung program kedaulatan pangan. Potensi alam yang ada perlu dioptimalkan sehingga warga Belu tidak pindah ke RDTL.
Sumber: Pos Kupang
0 komentar:
Posting Komentar