Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » Pindad beli propelan dari PT Dahana

Pindad beli propelan dari PT Dahana

Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 17 September 2014 | 00.46

Bandung - PT Pindad (Persero) sepakat untuk membeli propelan atau bahan peledak produksi PT Dahana (Persero) untuk keperluan amunisi buatan produsen senjata tersebut. Nota kesepahaman di antara kedua badan usaha milik negara itu ditandatangani oleh Direktur Utama Pindad Sudirman Said dan Direktur Utama Dahana F. Harry Sampurno di kantor Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Senin, 15 September 2014.

"Dengan kerja sama ini maka kami bisa memperoleh jaminan pasokan propelan dari produksi dalam negeri," kata Sudirman saat menyampaikan sambutan.

Propelan merupakan bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong untuk peluru atau roket. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan propelan bagi ratusan juta butir pelurunya, Pindad masih mengimpor dari Belgia, Korea, dan Taiwan. (Baca: PindadGandeng RDM Garap Pasar Internasional)

"Kami harap, setelah pabrik propelan Dahana rampung pembangunannya, kami akan dapat pasokan dengan harga yang lebih kompetitif daripada produk impor," kata Sudirman. Selama setahun, Pindad memproduksi sebanyak 150 juta butir amunisi kecil.

Menurut Sudirman, kehadiran propelan produk Dahana akan membuat produksi amunisi Pindad lebih kompetitif di pasaran. Apalagi produsen alat utama sistem persenjataan ini tengah merampungkan proses kerja sama dengan Rheinmetall Denel Munition (RDM) untuk produksi amunisi kaliber besar di Turen, Malang. "Kebutuhan propelan pasti meningkat untuk memenuhi kebutuhan amunisi," ujarnya.

Dalam setahun, Pindad membutuhkan sekitar 200-250 ton propelan. Namun jumlah itu hanya untuk minimum esensial. Ke depannya, kata Sudirman, jika permintaan peluru cukup besar dari luar negeri, kebutuhan propelan juga akan meningkat.

Sudirman menambahkan, Pindad juga menetapkan sejumlah persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh kedua perusahaan tersebut. Jika ternyata ada ketentuan teknis yang belum terpenuhi oleh Dahana, Pindad diperbolehkan mengimpor propelan untuk mencukupi kebutuhan amunisinya. (Baca: PT Pindad Pastikan Bikin Peluru 7,62 Milimeter )

Direktur Utama PT Dahana Harry Sampurno menuturkan kerja sama dengan Pindad merupakan langkah strategis bagi perkembangan usaha Dahana. "Kesepakatan ini memungkinkan kami untuk memperoleh jaminan pembelian produksi propelan oleh industri dalam negeri," kata Harry.

Saat ini pihaknya tengah merampungkan pembangunan pabrik bahan peledak tersebut di Jawa Barat. Mengenai nilai investasi, Harry mengaku masih dalam tahap perundingan. Namun dia mengatakan kisaran angka investasinya sekitar US$ 250-350 juta.

Sumber: Tempo
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger