Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » AS khawatir serangan cyber oleh organisasi teroris

AS khawatir serangan cyber oleh organisasi teroris

Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 13 Maret 2013 | 22.03

Washington – Pemerintah Amerika Serikat  terus berperang melawan serangan teroris. Setelah ‘berhasil’ melumpuhkan salah satu kekuatan kelompok militan, al-Qaidah, kini datang serangan baru. Tidak kasat mata, namun bahayanya lebih mematikan dibandingkan serangan yang menggunakan bom bunuh diri atau senjata lainnya. 

Ya, pihak AS saat ini sedang dibuat pusing dengan serangan cyber. Para hackers atau peretas menjadi ancaman serius. Bahkan Direktur Intelijen Nasional AS James Clapper sudah memperingati hal ini saat melaporkan laporan tahunan pada anggota kongres.  “Kekuatannya lebih canggih. Serangan ini bisa menembus jaringan komputer yang mempunyai perlindungan buruk,” ujarnya. 

Bahkan baru-baru ini, seperti dilaporkan voaindonesia, Kamis (14/03), pihak AS menuding China menjadi dalang dari serangan di beberapa situs web pemerintahan dan perusahaan AS. China tidak terima dengan tudingan tersebut.

Menurut perusahaan keamanan internet AS, kemungkinan unit militer rahasia China melancarkan serangan siber ke situs web perusahaan AS. Tapi, hal tersebut langsung dibantah Wakil Komandan Distrik Militer Nanjing, China, Wang Hongguang. 

Bahkan Hongguang menyebut AS "maling yang teriak maling." Tak ada bukti nyata yang menguatkan tuduhan AS. Negeri Tirai Bambu itu akan memperkuat sistem keamanan internet untuk mempertahankan diri.

Lalu seberapa mematikannya serangan cyber ini? Departemen Pertahanan Amerika telah mengungkapkan bahwa pemerintah satu negara asing pernah memasuki 24 ribu berkas atau file rahasia. 

Wakil Menteri Pertahanan William Lynn mengatakan serangan bulan Maret ini hanya satu dari sejumlah pelanggaran keamanan terhadap jaringan komputer pertahanan Amerika. Serangan-serangan ini telah membukakan sebagian dari alat atau sistem yang paling rahasia Pentagon, termasuk pengintaian dan komunikasi satelit.

Dalam pidatonya di Universitas Pertahanan Nasional, Lynn mengatakan Pentagon sebenarnya lebih khawatir akan serangan cyber oleh organisasi teroris daripada oleh pemerintah negara lain. Ia mengatakan teroris lebih mungkin untuk membobol jaringan dengan maksud untuk merusak dan menghentikan jaringan transmisi aliran listrik atau tata keuangan.

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger