Menjelang berakhirnya masa bakti Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, sebagai bentuk kepedulian Kementerian Pertahanan dalam memupuk rasa cinta tanah air dan kesadaran bela negara kepada masyarakat, Kementerian Pertahanan (Kemhan)tetap fokus mengimplementasikan kebijakan pertahanan negara di lapangan.
Hal itu diwujudkan ketika Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin memberikan pembekalan tentang bela negara kepada tokoh-tokoh masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Kepramukaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Makassar, Sulsel, dalam siaran pers yang diterima SP, Jumat (19/9).
Dalam pembekalan tersebut, Wamenhan kembali mengingatkan kepada para peserta, bahwa kesadaran bela negara bukanlah bawaan sejak lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan tidak hanya di lingkungan pendidikan dan pemukiman saja akan tetapi di semua lapisan masyarakat.
Membangun dan mempertahankan semangat nasionalisme dalam kerangka kesadaran bela negara bagi setiap warga negara tidaklah mudah, terlebih lagi dengan keberagaman budaya, agama, adat istiadat, dan ras. Karenanya, bangsa Indonesia perlu mempedomani Pancasila sebagai landasan atau satu-satunya Ideologi yang dapat menyatukan adanya keragaman bangsa Indonesia dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.
Kesadaran bela negara bagi Organisasi Masyarakat, Pramuka, Organisasi Pemuda, Mahasiswa dan Akademisi di Provinsi Sulawesi Selatan ini, Wamenhan menilai, sangat penting dan strategis, karena sebagai bagian dari anak bangsa, para peserta merupakan agen perubahan dalam menanamkan kesadaran bela Negara di lingkungannya.
Melalui pembekalan ini Wamenhan berharap, para peserta dapat menjadi role model bagi generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa semangat nasionalisme, patriotis, disiplin dan menjaga persatuan kesatuan bangsa.
Selain itu, para tokoh masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Kepramukaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga dapat menjadi garda terdepan sekaligus motor penggerak dalam mewujudkan gerakan nasional bela negara, menjadi agen perubahan dalam membangun daya tangkal bangsa.
Dengan demikian, mereka mampu mempertahankan nilai-nilai karakter dan jatidiri bangsa yang kreatif dan inovatif dalam turut menyebarluaskan nilai-nilai bela negara kepada generasi muda. Mereka juga memahami perubahan tatanan dunia baru serta siap menjadi komponen pertahanan negara dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang bersifat semesta.
Selama berlangsungnya pembekalan bela negara tersebut, Wamenhan didampingi Irjen Kemhan, Dirjakstra Ditjenstrahan, Kapuskom Publik dan Pejabat unsur FKPD Sulawesi Selatan.
Hal itu diwujudkan ketika Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin memberikan pembekalan tentang bela negara kepada tokoh-tokoh masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Kepramukaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Makassar, Sulsel, dalam siaran pers yang diterima SP, Jumat (19/9).
Dalam pembekalan tersebut, Wamenhan kembali mengingatkan kepada para peserta, bahwa kesadaran bela negara bukanlah bawaan sejak lahir, sehingga perlu ditumbuhkembangkan tidak hanya di lingkungan pendidikan dan pemukiman saja akan tetapi di semua lapisan masyarakat.
Membangun dan mempertahankan semangat nasionalisme dalam kerangka kesadaran bela negara bagi setiap warga negara tidaklah mudah, terlebih lagi dengan keberagaman budaya, agama, adat istiadat, dan ras. Karenanya, bangsa Indonesia perlu mempedomani Pancasila sebagai landasan atau satu-satunya Ideologi yang dapat menyatukan adanya keragaman bangsa Indonesia dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.
Kesadaran bela negara bagi Organisasi Masyarakat, Pramuka, Organisasi Pemuda, Mahasiswa dan Akademisi di Provinsi Sulawesi Selatan ini, Wamenhan menilai, sangat penting dan strategis, karena sebagai bagian dari anak bangsa, para peserta merupakan agen perubahan dalam menanamkan kesadaran bela Negara di lingkungannya.
Melalui pembekalan ini Wamenhan berharap, para peserta dapat menjadi role model bagi generasi muda Indonesia yang memiliki jiwa semangat nasionalisme, patriotis, disiplin dan menjaga persatuan kesatuan bangsa.
Selain itu, para tokoh masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Kepramukaan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) juga dapat menjadi garda terdepan sekaligus motor penggerak dalam mewujudkan gerakan nasional bela negara, menjadi agen perubahan dalam membangun daya tangkal bangsa.
Dengan demikian, mereka mampu mempertahankan nilai-nilai karakter dan jatidiri bangsa yang kreatif dan inovatif dalam turut menyebarluaskan nilai-nilai bela negara kepada generasi muda. Mereka juga memahami perubahan tatanan dunia baru serta siap menjadi komponen pertahanan negara dalam mewujudkan sistem pertahanan negara yang bersifat semesta.
Selama berlangsungnya pembekalan bela negara tersebut, Wamenhan didampingi Irjen Kemhan, Dirjakstra Ditjenstrahan, Kapuskom Publik dan Pejabat unsur FKPD Sulawesi Selatan.
Sumber: Suara Pembaharuan
0 komentar:
Posting Komentar