TAIPEI — Taiwan akan memproduksi 50 misil jarak menengah tahun
depan untuk mengincar sejumlah basis militer di wilayah tenggara China.
Demikian laporan media setempat, Senin (18/3/2013).
Artikel itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan, Michael Tsai, mengungkapkan dalam sebuah buku yang baru saja terbit bahwa Taiwan sejak 2008 sudah mampu membuat sendiri misil jarak menengah yang mampu mencapai daratan China.
Misil "Yun Feng" (Puncak Awan) sudah sejak lama dikembangkan Institut Sains dan Teknologi Chung-shan. Misil ini memiliki jarak tempuh lebih dari 1.000 km. Demikian laporan harian China Times mengutip sumber militer.
Misil-misil itu nantinya akan ditaruh di kawasan pegunungan di wilayah tengah Taiwan pada tahun depan dan diarahkan ke sejumlah target militer seperti pangkalan udara dan pangkalan peluru kendali di sepanjang pesisir tenggara China.
Taiwan mulai mengembangkan pembuatan peluru kendali untuk membalas ancaman China, setelah negeri itu menembakkan sejumlah peluru kendali ke arah Taiwan pada 1996.
Artikel itu menambahkan bahwa proyek "Yun Feng" berlangsung dengan bantuan sebuah negara Eropa yang tak disebutkan namanya.
Kementerian Pertahanan Taiwan belum memberikan komentar soal penempatan peluru kendali ini. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam pernyataan Michael Tsai karena dianggap bisa membahayakan keamanan nasional.
Para pakar Taiwan memperkirakan, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memiliki lebih dari 1.600 peluru kendali yang diarahkan ke Taiwan.
Artikel itu muncul setelah mantan Menteri Pertahanan, Michael Tsai, mengungkapkan dalam sebuah buku yang baru saja terbit bahwa Taiwan sejak 2008 sudah mampu membuat sendiri misil jarak menengah yang mampu mencapai daratan China.
Misil "Yun Feng" (Puncak Awan) sudah sejak lama dikembangkan Institut Sains dan Teknologi Chung-shan. Misil ini memiliki jarak tempuh lebih dari 1.000 km. Demikian laporan harian China Times mengutip sumber militer.
Misil-misil itu nantinya akan ditaruh di kawasan pegunungan di wilayah tengah Taiwan pada tahun depan dan diarahkan ke sejumlah target militer seperti pangkalan udara dan pangkalan peluru kendali di sepanjang pesisir tenggara China.
Taiwan mulai mengembangkan pembuatan peluru kendali untuk membalas ancaman China, setelah negeri itu menembakkan sejumlah peluru kendali ke arah Taiwan pada 1996.
Artikel itu menambahkan bahwa proyek "Yun Feng" berlangsung dengan bantuan sebuah negara Eropa yang tak disebutkan namanya.
Kementerian Pertahanan Taiwan belum memberikan komentar soal penempatan peluru kendali ini. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan mengecam pernyataan Michael Tsai karena dianggap bisa membahayakan keamanan nasional.
Para pakar Taiwan memperkirakan, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China memiliki lebih dari 1.600 peluru kendali yang diarahkan ke Taiwan.
Sumber: TribunNews
0 komentar:
Posting Komentar