Maraknya aksi hacking ke
situs-situs di Amerika Serikat yang disinyalir berasal dari hakcer
China, membuat ke dua negara perlu menyelesaikannya. China dikabarkan
telah bersedia untuk berbicara dengan Amerika Serikat untuk membahas
isu-isu keamanan cyber yang telah menimpa kedua negara baru-baru ini.
Setelah
melakukan saling tuduh terkait kejahatan cyber yang menyerang sektor
bisnis dan pemerintahan, kedua negara akhirnya mau membahas masalah
penanggulangan masalah ini.
Melansir dari Slashgear,
Rabu (13/3), juru bicara Departemen Luar Negeri China, Hua Chuying,
mengatakan bahwa China bersedia untuk mendiskusikan masalah kejahatan
cyber dan mau bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mencari
solusi masalah ini.
Chuying juga
menyatakan bahwa keamanan cyber adalah masalah besar dan
penanggulangannya harus atas dasar prinsip saling menghormati dan saling
percaya sebab China sendiri adalah salah satu korban terbesar dari
serangan cyber yang sudah terjadi sebelumnya.
Pernyataan
ini datang satu hari setelah Tom Donilo, penasihat keamanan nasional
Kepresiden AS, menyatakan pemerintah China telah memberikan 3 program
tindakan yang harus diikuti dalam rangka mengakhiri serangan cyber.
Danilo
mengatakan kepada China agar memberikan pengakuan publik bahwa mereka
telah memberikan jaminan bahwa AS tidak akan jadi target dari serangan
hacker China. Selain itu China juga diminta memberikan persetujuan untuk
ambil bagian pada pembentukan standar dunia maya di seluruh dunia.
Sebelumnya,
Perwira senior dari Tentara Pembebasan Rakyat China marah besar atas
tuduhan Amerika Serikat. menyatakan, "Pernyataan dari AS tidak memiliki
dasar apapun. Apa mereka punya bukti? Tidak ada," sebut salah satu
petinggi militer itu.
Sebuah
perusahaan keamanan AS, Mandiant, telah memberikan laporan sebanyak 60
halaman yang menunjukkan bahwa mayoritas serangan cyber berasal dari
China. namun, laporan itu dicabut karena mereka percaya kalau sang
hacker rupanya menggunakan alamat IP palsu untuk menjalankan aksinya.
Agenda
lengkap dalam pertemuan yang akan diadakan belum terungkap, namun
keseriusan ke dua negara untuk mengakhiri masalah serangan cyber ini
patut diacungi jempol.
Sumber: vibiznews
0 komentar:
Posting Komentar