Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » China bersedia berbicara dengan Amerika Serikat membahas isu keamanan cyber

China bersedia berbicara dengan Amerika Serikat membahas isu keamanan cyber

Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 13 Maret 2013 | 21.56

Maraknya aksi hacking ke situs-situs di Amerika Serikat yang disinyalir berasal dari hakcer China, membuat ke dua negara perlu menyelesaikannya. China dikabarkan telah bersedia untuk berbicara dengan Amerika Serikat untuk membahas isu-isu keamanan cyber yang telah menimpa kedua negara baru-baru ini.

Setelah melakukan saling tuduh terkait kejahatan cyber yang menyerang sektor bisnis dan pemerintahan, kedua negara akhirnya mau membahas masalah penanggulangan masalah ini.
Melansir dari Slashgear, Rabu (13/3), juru bicara Departemen Luar Negeri China, Hua Chuying, mengatakan bahwa China bersedia untuk mendiskusikan masalah kejahatan cyber dan mau bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk mencari solusi masalah ini.

Chuying juga menyatakan bahwa keamanan cyber adalah masalah besar dan penanggulangannya harus atas dasar prinsip saling menghormati dan saling percaya sebab China sendiri adalah salah satu korban terbesar dari serangan cyber yang sudah terjadi sebelumnya.

Pernyataan ini datang satu hari setelah Tom Donilo, penasihat keamanan nasional Kepresiden AS, menyatakan pemerintah China telah memberikan 3 program tindakan yang harus diikuti dalam rangka mengakhiri serangan cyber.

Danilo mengatakan kepada China agar memberikan pengakuan publik bahwa mereka telah memberikan jaminan bahwa AS tidak akan jadi target dari serangan hacker China. Selain itu China juga diminta memberikan persetujuan untuk ambil bagian pada pembentukan standar dunia maya di seluruh dunia.

Sebelumnya, Perwira senior dari Tentara Pembebasan Rakyat China marah besar atas tuduhan Amerika Serikat. menyatakan, "Pernyataan dari AS tidak memiliki dasar apapun. Apa mereka punya bukti? Tidak ada," sebut salah satu petinggi militer itu.

Sebuah perusahaan keamanan AS, Mandiant, telah memberikan laporan sebanyak 60 halaman yang menunjukkan bahwa mayoritas serangan cyber berasal dari China. namun, laporan itu dicabut karena mereka percaya kalau sang hacker rupanya menggunakan alamat IP palsu untuk menjalankan aksinya.

Agenda lengkap dalam pertemuan yang akan diadakan belum terungkap, namun keseriusan ke dua negara untuk mengakhiri masalah serangan cyber ini patut diacungi jempol. 

Sumber: vibiznews
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger