Turut
hadir dalam pemberangkatan Satgas ini antara lain Kepala Staf Koarmatim
Laksamana Pertama TNI Darwanto, S.H., M.A.P., Komandan Lantamal V
Laksamana Pertama TNI Sumadi, Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI
I Nyoman Nesa, para Komandan Satuan dan Kasatker, Ibu-ibu Jalasenastri
serta keluarga dari para prajurit Satgas.
Misi
perdamaian dunia ke Lebanon ini merupakan misi yang kedua kalinya bagi
KRI Diponegoro-365. Sebelumnya, Koarmatim telah mengirim empat kapal
perangnya dalam misi perdamaian dunia ke Lebanon yang dimulai pada tahun
2009 dengan mengirim KRI Diponegoro-365, tahun 2010 mengirim KRI KRI
Frans Kaisiepo-368, tahun 2011 mengirim KRI KRI Sultan Iskandar Muda-367
dan terakhir tahun 2012 dengan mengirim KRI Sultan Hasanuddin-366 yang
baru datang pada bulan Januari 2013 yang lalu semuanya dari jajaran
Satuan Kapal Eskorta Koarmatim. Dalam Satgas MTF/UNIFIL ini setiap
unsur dilengkapi dengan satu Helikopter Bolcow dari Pusat Penerbangan
Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda.
Menurut
Pangarmatim, acara pelepasan Satgas ini merupakan tradisi TNI Angkatan
Laut kepada setiap unsur /kapal perang yang akan melaksanakan tugas
negara untuk memberi semangat kepada para prajurit yang akan bertugas.
Pagi ini, kata Pangarmatim, hadir seluruh jajaran Koarmatim serta para
keluarga dan handai taulan para prajurit turut mengantar tugas personel
Satgas ini yang akan bertugas di Lebanon.
Sementara
itu, menurut Komandan KRI Diponegoro-365 selaku Komandan Satgas MTF
XXVIII-E/UNIFIL bahwa Satgas akan mengemban misi perdamaian PBB di
Lebanon selama enam bulan dan perjalanan laut selama dua bulan pulang
pergi. Dalam perjalanan ke Lebanon, KRI Diponegoro-365 akan singgah di
beberapa negara antara lain, Srilanka, Oman, Mesir dan terakhir di
Lebanon.
Usai melepas Satgas, Pangarmatim turut on board
di KRI Diponegoro-365 untuk mengikuti pelayaran. Ditengah pelayaran,
Pangarmatim akan meninjau langsung pelaksanaan Gladi Tugas Tempur
Parsial Tingkat II yang saat ini sedang berlangsung di Laut Jawa. Gladi
Taktik Peperangan Laut tersebut melibatkan 13 unsur dari Koarmatim dan 2
unsur dari Koarmabar. Unsur dari Koarmatim terdiri dari kapal perang
jenis Ship Integrated Geometrical Modulary Approach (Sigma), Korvet, Frigate, Kapal
Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), kapal perang Buru
Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR) serta kapal perang patroli Fast Patrol Boat (FPB) yang diberangkatkan oleh Pangarmatim kemarin, Senin (4/3).
Sumber: Dispenarmatim
0 komentar:
Posting Komentar