JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) baru Moeldoko berjanji akan membenahi internal TNI AD. Salah
satunya dengan meluruskan jiwa korsa yang dimiliki anggota TNI.
Seperti yang diketahui jiwa korsa ini sempat memicu tindak kriminal oleh prajurit TNI. Sebut saja pembunuhan 4 tahanan di LP Cebongan Jogjakarta dan penganiayaan sipil oleh anggota TNI AD di Kantor PDI Perjuangan Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Moeldoko mengatakan 'kebablasan' sifat korsa itu dikarenakan sistem pendidikan di tubuh TNI yang harus diperbaiki. Dia mengatakan perlu ada yang harus diselaraskan dengan reformasi internal TNI.
"Saya akan melihat dari sisi pendidikan mungkin ada hal-hal yang perlu kita benahi kembali. Kita harus selaraskan kembali dengan reformasi internal TNI khususnya di bidan culture ya, budaya yang berkembang di lingkungan prajurit harus kita lihat kembali, kita harus berani melihat kembali kalau ada hal-hal yang memang harus diluruskan, kita akan luruskan," jelas Moeldoko di seusai di Lantik Presiden SBY di Istana Negara Jakarta, Rabu (21/5).
Terkait pengungkapan kasus pembunuhan di LP Cebongan, Moeldoko mengklaim tidak menutup-nutupi penindakan prajurit TNI yang bersalah. Bahkan Mabes TNI AD pun tidak akan bisa mempengaruhi pengadilan mahkamah militer.
"Secara prinsipil kita tidak bisa mempengruhi pengadilan, tetapi setidak-tidaknya Angkatan Darat telah membuktikan, setidaknya proses persidangan bisa dibuktikan semuanya berjalan terbuka, tidak ada sedikitpun yang kita tutupi. Pimpinan TNI AD juga tidak mau melakukan intervensi apapun. Nanti kita lihat bagaimana kita memainkan itu dengan sungguh-sungguh," jelasnya.
Seperti yang diketahui jiwa korsa ini sempat memicu tindak kriminal oleh prajurit TNI. Sebut saja pembunuhan 4 tahanan di LP Cebongan Jogjakarta dan penganiayaan sipil oleh anggota TNI AD di Kantor PDI Perjuangan Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Moeldoko mengatakan 'kebablasan' sifat korsa itu dikarenakan sistem pendidikan di tubuh TNI yang harus diperbaiki. Dia mengatakan perlu ada yang harus diselaraskan dengan reformasi internal TNI.
"Saya akan melihat dari sisi pendidikan mungkin ada hal-hal yang perlu kita benahi kembali. Kita harus selaraskan kembali dengan reformasi internal TNI khususnya di bidan culture ya, budaya yang berkembang di lingkungan prajurit harus kita lihat kembali, kita harus berani melihat kembali kalau ada hal-hal yang memang harus diluruskan, kita akan luruskan," jelas Moeldoko di seusai di Lantik Presiden SBY di Istana Negara Jakarta, Rabu (21/5).
Terkait pengungkapan kasus pembunuhan di LP Cebongan, Moeldoko mengklaim tidak menutup-nutupi penindakan prajurit TNI yang bersalah. Bahkan Mabes TNI AD pun tidak akan bisa mempengaruhi pengadilan mahkamah militer.
"Secara prinsipil kita tidak bisa mempengruhi pengadilan, tetapi setidak-tidaknya Angkatan Darat telah membuktikan, setidaknya proses persidangan bisa dibuktikan semuanya berjalan terbuka, tidak ada sedikitpun yang kita tutupi. Pimpinan TNI AD juga tidak mau melakukan intervensi apapun. Nanti kita lihat bagaimana kita memainkan itu dengan sungguh-sungguh," jelasnya.
Sumber: Jaringnews
0 komentar:
Posting Komentar