PRAJURIT TNI AD yang ditugaskan dalam Operasi Militer
Selain Perang (OMSP), ternyata tak melulu bertugas menjaga perbatasan.
Tidak jarang dari mereka mendedikasikan dirinya untuk membantu
keberlansungan pendidikan bagi anak-anak di kawasan OMSP.
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, para prajurit TNI AD yang bertugas di perbatasan seperti Papua sebagian besar rela untuk menjalani peran sebagai tenaga pendidik tambahan alias guru. Untuk itu, menurutnya sangatlah penting sebelum prajurit TNI AD ditugaskan ke perbatasan lebih dahulu diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya sebagai guru.
“Masyarakat di perbatasan memerlukan pendidikan, akses kesehatan dan sebagainya sesuai standar hidup layak,” kata Jenderal Pramono di Jakarta, Senin (25/2).
Kerjasama Perbankan
Untuk lebih mendukung kinerja para prajurit tersebut, TNI Angkatan Darat menjalin kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tentang pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Direktur Utama PT BRI (Persero), Sofyan Basir di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Senin (25/2).
Direktur Utama PT BRI (Persero), Sofyan Basir mengatakan penandatangan Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama yang telah berjalan sejak tahun 1985 secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan didasari adanya mutual trust diantara jedua belah pihak.
Kerja sama tersebut salah satunya adalah pengelolaan dana baik yang bersumber dari APBN maupun non APBN yaitu penyaluran dana gaji dan non gaji bagi lebih dari 400.000 prajurit TNI dan PNS TNI AD yang semula diberikan secara tunai.
Namun saat ini disalurkan langsung ke rekening tabungan para prajurit dan PNS TNI yang bersangkutan dengan menggunakan payroll system secara real time online melalui lebih dari 9.000 unit kerja BRI sehingga dana tersebut dijamin diterima tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, para prajurit TNI AD yang bertugas di perbatasan seperti Papua sebagian besar rela untuk menjalani peran sebagai tenaga pendidik tambahan alias guru. Untuk itu, menurutnya sangatlah penting sebelum prajurit TNI AD ditugaskan ke perbatasan lebih dahulu diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya sebagai guru.
“Masyarakat di perbatasan memerlukan pendidikan, akses kesehatan dan sebagainya sesuai standar hidup layak,” kata Jenderal Pramono di Jakarta, Senin (25/2).
Kerjasama Perbankan
Untuk lebih mendukung kinerja para prajurit tersebut, TNI Angkatan Darat menjalin kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) tentang pemanfaatan Jasa Layanan Perbankan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Direktur Utama PT BRI (Persero), Sofyan Basir di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta, Senin (25/2).
Direktur Utama PT BRI (Persero), Sofyan Basir mengatakan penandatangan Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja sama yang telah berjalan sejak tahun 1985 secara terus-menerus dan berkesinambungan dengan didasari adanya mutual trust diantara jedua belah pihak.
Kerja sama tersebut salah satunya adalah pengelolaan dana baik yang bersumber dari APBN maupun non APBN yaitu penyaluran dana gaji dan non gaji bagi lebih dari 400.000 prajurit TNI dan PNS TNI AD yang semula diberikan secara tunai.
Namun saat ini disalurkan langsung ke rekening tabungan para prajurit dan PNS TNI yang bersangkutan dengan menggunakan payroll system secara real time online melalui lebih dari 9.000 unit kerja BRI sehingga dana tersebut dijamin diterima tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.
Sumber: Jurnas
0 komentar:
Posting Komentar