Kupang: Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste, Batalyon Infantri 742/Satya Wira Yudha Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, mengatakan pihaknya akan memperketat pintu perbatasan negara pada H-3 dan H+3 Pemilu Presiden 9 Juli 2014 mendatang.
"Pengetatan itu kita lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mobiliasi pemilih dari dan keluar Indonesia khusus di Kabupaten Belu, Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)," kata Letkol Fransiskus saat dihubungi di Kupang, Rabu (2/7/2014).
"Pengetatan itu kita lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya mobiliasi pemilih dari dan keluar Indonesia khusus di Kabupaten Belu, Malaka dan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)," kata Letkol Fransiskus saat dihubungi di Kupang, Rabu (2/7/2014).
Hal tersebut dikatakannya sebagai antisipasi TNI unsur Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste dalam pengamanan pelaksanaan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang di pintu perbatasan negara.
Menurut dia, pengetatan yang dilakukan selain akan menggeser tambahan personel di pintu utama perbatasan negara di Mota Ain, juga akan dilakukan pemeriksaan lebih mendalam kepada setiap pelintas batas pada H-3 dan H-3 pelaksanaan pencoblosan, berkaitan dengan data diri dan tujuan kedatangan dan kepergiannya ke Timor Leste.
Hal itu dilakukan karena terjadi perbedaan pelaksanaan waktu pencoblosan antara pemilih yang berada di luar negeri dan pemilih yang berada di Indonesia.
Untuk pemilih Indonesia yang berada di Timor Leste, kata Fransiskus akan menggunakan hak pilihnya pada 5 Juli. Sedangkan secara nasional jadwal untuk pemilih di Indonesia baru akan melakukan pencoblosan pada 9 Juli.
Perbedaan waktu pencoblosan inilah, kata Fransiskus, menjadi peluang kemungkinan terjadinya mobilisasi pemilih dari Timor Leste ke Indonesia khususnya di sejumlah daerah di wilayah batas negara seperti Kabupaten Belu, Malaka, dan TTU.
"Mungkin akan kita lakukan pemeriksaan mendalam kepada setiap pelintas batas, dengan kita periksa jarinya. Jika sudah bertinta akan kita awasi untuk tidak menyalahgunakan hak pilihnya," katanya.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan seluruh penyelenggara di daerah, termasuk Komisi Pemilihan Umum Belu, untuk mendapatkan sejumlah data pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 di daerah serambi negara itu.
"Prisnsipnya kita tetap memantau dan melakukan pengawasan ketat di setiap jalur lintasan yang menjadi tugas dan wewenang Satgas Pamtas," kata Letkol Fransiskus.
Sumber: Metrotvnews.com
0 komentar:
Posting Komentar