Jakarta: Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengaku ancaman yang paling mendesak di lingkungan TNI AD adalah persoalan kultur yang sudah jauh dari nilai-nilai luhur TNI AD. Kasad meminta seluruh prajurit TNI, khususnya Angkatan Darat untuk kembali kepada rancangan yang dibangun oleh pendiri TNI.
"Ancaman yang paling mendesak yang dihadapi TNI AD, saat ini adalah ke dalam. Bagaimana kita mengembalikan kultur prajurit angkatan darat bahwa pendahulu-pendahulu TNI khususnya angkatan darat mendesain TNI AD tidak bisa bertempur sendiri," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Madivif 1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat, (26/9/2014).
Gatot menjelaskan, Prajurit TNI adalah milik rakyat. TNI tak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa melangkah dan bekerja sama dengan masyarakat itu sendiri dan semua komponen masyarakat Indonesia.
Maka dari itu, dia menyayangkan sikap buruk yang ditampilkan oleh oknum prajurit TNI di tengah-tengah masyarakat. Dengan kapasitasnya sebagai Kasad, dia meminta maaf atas kekosongan dan sikap buruk tersebut.
"Saya sebagai Kasad dalam kesempatan ini mohon maaf apabila ada prajurit-prajurit saya yang arogan, prajurit saya yang berbuat tidak sepantasnya, dan menyakiti hati rakyat. Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh Angkatan Darat," tukas Gatot.
Sehingga, dalam amanatnya di prosesi sertijab sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI AD, Jumat ini, Gatot menegaskan bahwa TNI AD adalah prajurit rakyat yang harus santun dengan rakyat, tidak arogan, rendah hati, menghormati dan mencintai rakyatnya.
"Karena apabila ini dilakukan kekuatan yang sangat luar biasa dan saya yakin ditakuti oleh manapun negara. Karena kebersamaan," tandas Gatot
"Ancaman yang paling mendesak yang dihadapi TNI AD, saat ini adalah ke dalam. Bagaimana kita mengembalikan kultur prajurit angkatan darat bahwa pendahulu-pendahulu TNI khususnya angkatan darat mendesain TNI AD tidak bisa bertempur sendiri," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Madivif 1/Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Jumat, (26/9/2014).
Gatot menjelaskan, Prajurit TNI adalah milik rakyat. TNI tak akan bisa melaksanakan tugasnya dengan baik, tanpa melangkah dan bekerja sama dengan masyarakat itu sendiri dan semua komponen masyarakat Indonesia.
Maka dari itu, dia menyayangkan sikap buruk yang ditampilkan oleh oknum prajurit TNI di tengah-tengah masyarakat. Dengan kapasitasnya sebagai Kasad, dia meminta maaf atas kekosongan dan sikap buruk tersebut.
"Saya sebagai Kasad dalam kesempatan ini mohon maaf apabila ada prajurit-prajurit saya yang arogan, prajurit saya yang berbuat tidak sepantasnya, dan menyakiti hati rakyat. Itulah tantangan yang harus dihadapi oleh Angkatan Darat," tukas Gatot.
Sehingga, dalam amanatnya di prosesi sertijab sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI AD, Jumat ini, Gatot menegaskan bahwa TNI AD adalah prajurit rakyat yang harus santun dengan rakyat, tidak arogan, rendah hati, menghormati dan mencintai rakyatnya.
"Karena apabila ini dilakukan kekuatan yang sangat luar biasa dan saya yakin ditakuti oleh manapun negara. Karena kebersamaan," tandas Gatot
Sumber: Metrotvnews
0 komentar:
Posting Komentar