Washington – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau negara-negara Anggota Tetap di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) secepatnya menemukan solusi damai bagi penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
SBY menilai sebagai institusi pemegang mandat sebagai penanggung jawab keamanan kolektif masyarakat internasional, anggota tetap DK PBB seharusnya dapat bekerja sama secara baik dalam pengelolaan isu Laut Cina Selatan.
“Kami yang berada di Kawasan ASEAN mengharapkan hadirnya solusi awal atas pembahasan Code of Conduct Laut Cina Selatan. Solusi itu akan meyakinkan kami bahwa proses penyelesaian tidak perlu melalui konflik bersenjata, yang dapat menimbulkan mimpi buruk di Kawasan,” kata SBY saat memberikan kuliah umum kepada civitas akademika Universitas George Washington di Washington DC, Amerika Serikat, pada Jumat (26/9) atau Sabtu (27/9).
Wartawan Investor Daily, Novy Lumanauw melaporkan dari Washington DC, Presiden yang datang bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, Dubes RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, untuk pertama kalinya memberikan kuliah umum di perguruan tinggi bergengsi itu.
Kedatangan SBY, disambut Presiden Universitas George Washington Steven Knapp dan Dekan The Elliot School of International Affairs Michael E Brown.
Dia mengatakan, penyelesaian pembahasan Code of Conduct Laut Cina Selatan diharapkan dapat mencegah terulangnya kembali berbagai insiden serta dapat mengurangi ketegangan yang kini terjadi antara Tiongkok-Filipina dan Vietnam.
“Saya pikir, adalah ide yang baik bagi negara-negara di timur laut Asia untuk mempertimbangkan dilakukannya perundingan tentang Code of Coduct serupa di Asia Timur.
“Selama beberapa dasawarsa, negara-negara ASEAN menikmati kedamaian, stabilitas, dan kerja sama sebagai wujud kepatuhan pada Treaty of Amity and Cooperation di Asia Tenggara. Saya pikir, adalah lebih bijaksana untuk menyelesaikan perjanjian serupa yang mencakup Kawasan Indo-Pasifik,”kata dia.
SBY menilai sebagai institusi pemegang mandat sebagai penanggung jawab keamanan kolektif masyarakat internasional, anggota tetap DK PBB seharusnya dapat bekerja sama secara baik dalam pengelolaan isu Laut Cina Selatan.
“Kami yang berada di Kawasan ASEAN mengharapkan hadirnya solusi awal atas pembahasan Code of Conduct Laut Cina Selatan. Solusi itu akan meyakinkan kami bahwa proses penyelesaian tidak perlu melalui konflik bersenjata, yang dapat menimbulkan mimpi buruk di Kawasan,” kata SBY saat memberikan kuliah umum kepada civitas akademika Universitas George Washington di Washington DC, Amerika Serikat, pada Jumat (26/9) atau Sabtu (27/9).
Wartawan Investor Daily, Novy Lumanauw melaporkan dari Washington DC, Presiden yang datang bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, Dubes RI untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, untuk pertama kalinya memberikan kuliah umum di perguruan tinggi bergengsi itu.
Kedatangan SBY, disambut Presiden Universitas George Washington Steven Knapp dan Dekan The Elliot School of International Affairs Michael E Brown.
Dia mengatakan, penyelesaian pembahasan Code of Conduct Laut Cina Selatan diharapkan dapat mencegah terulangnya kembali berbagai insiden serta dapat mengurangi ketegangan yang kini terjadi antara Tiongkok-Filipina dan Vietnam.
“Saya pikir, adalah ide yang baik bagi negara-negara di timur laut Asia untuk mempertimbangkan dilakukannya perundingan tentang Code of Coduct serupa di Asia Timur.
“Selama beberapa dasawarsa, negara-negara ASEAN menikmati kedamaian, stabilitas, dan kerja sama sebagai wujud kepatuhan pada Treaty of Amity and Cooperation di Asia Tenggara. Saya pikir, adalah lebih bijaksana untuk menyelesaikan perjanjian serupa yang mencakup Kawasan Indo-Pasifik,”kata dia.
Sumber: BeritaSatu
0 komentar:
Posting Komentar