TAIPEI – Pemerintah Taiwan memutuskan untuk menambah personil militernya di kawasan Laut Cina Selatan. Keputusan ini sangat beresiko untuk menaikan ketegangan di kawasan Laut China Selatan.
Pemerintah Taiwan berdalih penempatan pasukannya di Laut China Selatan sebagai jawaban dari penempatan pasukan yang juga dilakukan oleh Vietnam, dan China.
Wilayah Laut China Selatan atau lebih spesifiknya lagi di wilayah Kepulauan Spratly, merupakan wilayah yang kaya akan kekayaan bawah lautnya. Sampai saat ini, wilayah tersebut diperebutkan oleh Taiwan, China, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Taiwan sendiri akan membangun sebuah pelabuhan Itu Aba, sebuah pulau di Kepulauan Spratly, yang diklaim oleh Taiwan sebagai wilayahnya, dan diperkirakan selesai pada 2015. Setelah selesai pembangunan pelabuhan, Taiwan akan menempatkan kapal laut militernya dan kapal jenis Frigate
.
“Tak ada yang tidak mungkin, kami sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah, kami tahu ini isu yang sangat sensitif," ujar Chen Yeong Kang seorang pejabat Angkatan Laut Taiwan seperti dilansir The Age, Kamis (16/10/2014).
“Kami melakukan ini semua demi Kedaulatan Taiwan dari ancaman China Daratan,” lanjut Shih Yi Che, Kepala Keamanan Pantai Taiwan.
China dan Taiwan praktis masih berkonflik hingga saat ini. China menganggap Taiwan adalah wilayahnya sehingga semua pulau yang diklaim oleh Taiwan adalah milik China. Di sisi lain, Taiwan juga mengklaim dirinya adalah Negara merdeka yang bardaulat sehingga punya hak untuk mempertahankan wilayahnya.
Pemerintah Taiwan berdalih penempatan pasukannya di Laut China Selatan sebagai jawaban dari penempatan pasukan yang juga dilakukan oleh Vietnam, dan China.
Wilayah Laut China Selatan atau lebih spesifiknya lagi di wilayah Kepulauan Spratly, merupakan wilayah yang kaya akan kekayaan bawah lautnya. Sampai saat ini, wilayah tersebut diperebutkan oleh Taiwan, China, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Filipina.
Taiwan sendiri akan membangun sebuah pelabuhan Itu Aba, sebuah pulau di Kepulauan Spratly, yang diklaim oleh Taiwan sebagai wilayahnya, dan diperkirakan selesai pada 2015. Setelah selesai pembangunan pelabuhan, Taiwan akan menempatkan kapal laut militernya dan kapal jenis Frigate
.
“Tak ada yang tidak mungkin, kami sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah, kami tahu ini isu yang sangat sensitif," ujar Chen Yeong Kang seorang pejabat Angkatan Laut Taiwan seperti dilansir The Age, Kamis (16/10/2014).
“Kami melakukan ini semua demi Kedaulatan Taiwan dari ancaman China Daratan,” lanjut Shih Yi Che, Kepala Keamanan Pantai Taiwan.
China dan Taiwan praktis masih berkonflik hingga saat ini. China menganggap Taiwan adalah wilayahnya sehingga semua pulau yang diklaim oleh Taiwan adalah milik China. Di sisi lain, Taiwan juga mengklaim dirinya adalah Negara merdeka yang bardaulat sehingga punya hak untuk mempertahankan wilayahnya.
Sumber: Okezone
0 komentar:
Posting Komentar