ANAMBAS – Laut Indonesia, khususnya di daerah perbatasan, masih jadi lokasi favorit nelayan asing untuk mencuri ikan. Terbukti, KRI Kapitan Pattimura-371 menangkap dua kapal nelayan asal negara tetangga, Thailand, Minggu dini hari (12/4) di wilayah yang masuk Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau.
Kapal pertama dengan nama PSF 1812 ditangkap kira-kira 88nautical mile dari Tarempa sekitar pukul 01.00 WIB. Kapal berikut awak kapal berkewarganegaraan Thailand berjumlah 44 orang.
Selang sejam, kapal kedua, KM Cahaya Laut 1, ditangkap sekitar 80 nautical mile dari Tarempa sekitar pukul 02.00 WIB dengan 36 awak kapal yang juga berkewarganegaraan Negeri Gajah Putih, julukan Thailand. Dua kapal tersebut ditangkap saat menangkap ikan di perairan Anambas, dekat dengan perbatasan Malaysia dan Thailand.
Setelah ditangkap, dua kapal beserta 80 ABK dibawa ke Mako Lanal Tarempa ketika sore untuk diperiksa lebih lanjut. Saat tiba di Pelabuhan Pelni Tarempa, seluruh ABK kapal langsung diarahkan untuk masuk KRI Kapitan Pattimura.
Keadaan jempol tangan mereka terikat tali. Jadi, mereka tidak bisa berbuat banyak. Seluruh ABK hanya diam dan saling menunduk saat berada di dalam KRI Kapitan Pattimura.
Komandan KRI Kapitan Pattimura-371 Letkol Laut (P) Fajar Hernawan menyatakan, sebelum menangkap dua kapal tersebut, KRI Kapitan Pattimura mengikuti dua kapal asing itu dari perbatasan perairan Anambas, tepatnya di Malaysia dan Thailand, pada Sabtu (11/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah dipastikan masuk wilayah perairan Indonesia, dua kapal itu baru dikejar.
’’Kami berangkat dari Ranai, Kabupaten Natuna, Sabtu (11/4) sekitar pukul 18.00 WIB. Menjelang malam, tepatnya memasuki perbatasan Indonesia, Malaysia dan Thailand, kami menemukanspot yang mencurigakan. Kami coba ikuti. Seluruh lampu kapal pun saya perintahkan untuk matikan,’’ jelasnya.
Sempat terlibat aksi kejar antara KRI dan salah satu kapal nelayan asing, KM Cahaya Laut 1, ketika hendak ditangkap. Tidak berlangsung lama, dua kapal berikut awaknya tertangkap. ’’Prosesnya cepat. Begitu momennya pas, baru kami sergap dan lampu kami nyalakan,’’ ungkapnya.
Dari dua kapal itu, tidak ditemukan benda-benda yang mencurigakan. Termasuk senjata tajam. Sebanyak 80 awak kapal tersebut selanjutnya diserahterimakan ke Lanal Tarempa. Mereka berjalan beriringan menuju Lanal Tarempa untuk melalui proses hukum lebih lanjut.
Sumber: JPNN
0 komentar:
Posting Komentar