JAKARTA - Setelah 10 tahun tertunda, rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di perbatasan Indonesia - Malaysia segera terwujud. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, persiapan pembukaan 1 juta hektare lahan perkebunan kelapa sawit di perkebunan terus dimatangkan.
“Ini akan menjadi bagian dari strategi pengembangan sawit nasional,” ujarnya setelah rapat dengan pengusaha perkebunan kelapa sawit di Kantor Presiden Rabu (8/4). Saat ini, kata Amran, pemerintah memang mendorong ekstensifikasi lahan kelapa sawit untuk produksi minyak mentah kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Sepanjang periode Oktober 2014 hingga Maret 2015, sudah ada tambahan lahan perkebunan sawit seluas 700 ribu hektare. “Dari tambahan lahan itu diharap bisa meningkatkan produksi 3 juta ton (CPO),” katanya.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan, pelaku usaha mendukung penuh rencana pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Malaysia. “Itu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan dan meningkatkan keamanan perbatasan,” ucapnya.
Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk itu berharap, pemerintah bisa lekas menyelesaikan payung hukum, terutama dalam hal pembebasan lahan, termasuk perizinan yang biasanya membutuhkan waktu cukup lama. “Kalau hal-hal itu bisa diselesaikan dengan cepat, kita bisa segera mulai,” ujarnya.
Harapan pengusaha itu langsung ditanggapi menteri pertanian. Amran menyebut, pemerintah akan memberi dukungan penuh, mulai dari penyediaan lahan oleh pemerintah, kemudahan izin usaha, hingga perbaikan layanan birokrasi. “Sebab, ini tidak hanya menyangkut pengusaha, tapi jutaan petani sawit,” katanya.
Sumber: Kaltengpos
0 komentar:
Posting Komentar