Photo: Antara |
Jakarta - Kementerian Luar Negeri telah mengantisipasi
agar konflik Kesultanan Sulu dengan pihak pemerintah Malaysia di Sabah
Malaysia tidak meluas. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan
pihaknya telah memonitor kondisi di perbatasan Indonesia dengan Malaysia
di Kalimantan agar konflik tidak memasuki wilayah Indonesia.
Hal ini agar tidak adanya perluasan konflik Sabah tersebut memasuki wilayah Indonesia.
"Hingga saat ini, informasi yang kami terima tidak eksodus TKI dari Sabah menuju Indonesia dan tidak ada pula eksodus pengungsi Malaysia dari Sabah memasuki wilayah Indonesia,"kata Marty dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di gedung DPR Jakarta, Senin (11/3/2013).
Namun, lanjutnya perkembangan di Sabah Malaysia ini harus terus di monitor untuk mengetahui adanya kegiatan-kegiatan pengamanan pemerintah Malaysia di Sabah.
"Kita ingin memastikan tidak adanya warga negara Indonesia secara tidak sengaja terbawa dampak dari upaya-upaya pemerintah Malaysia tersebut,"sebutnya.
Lebih lanjut, Marty menjamin perlindungan dan keselamatan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Sabah Malaysia.
"Kurang lebih ada 200 WNI yang telah dievakuasi dari wilayah yang dinamakan Tandau. Itu bekerja sama dengan perusahaan tempat dimana warga negara kitaitu bekerja dan hingga saat ini setelah dikunjungi oleh staf kita konsulat kita di Tawau kondisi mereka dalam kondisi yang baik dan tidak ada permasalahan yang utama atau yang sangat mengganggu dari kondisi merekan," paparnya.
"Tentunya bekerja sama dengan pihak yang mempekerjakan warga negara kita terus kita tingkatkan agar keselamatan warga negara kita kurang lebih 200 bisa dievakuasi bisa terus menerus dipastikan,"tambahnya.
Marty juga mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Ketua ASEAN untuk membicarakan langkah-langkah konflik di Sabah Malaysia.
"Tadi pagi kami berbicara dengan Menlu Brunei Darusalam selaku ketua ASEAN menyampaikan harapan dan pandangan kita agar ASEAN bisa juga menyuarakan pandangannya mengenai permasalahan yang dihadapi dua negara ASEAN tersebut dan Menlu Brunai akan mengadakan konsultasi dengan baik pihak Malaysia maupun Filipina untuk memastikan agar masalah ini dapat diselesaikan seoptimal mungkin,"terangnya.
Hal ini agar tidak adanya perluasan konflik Sabah tersebut memasuki wilayah Indonesia.
"Hingga saat ini, informasi yang kami terima tidak eksodus TKI dari Sabah menuju Indonesia dan tidak ada pula eksodus pengungsi Malaysia dari Sabah memasuki wilayah Indonesia,"kata Marty dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR di gedung DPR Jakarta, Senin (11/3/2013).
Namun, lanjutnya perkembangan di Sabah Malaysia ini harus terus di monitor untuk mengetahui adanya kegiatan-kegiatan pengamanan pemerintah Malaysia di Sabah.
"Kita ingin memastikan tidak adanya warga negara Indonesia secara tidak sengaja terbawa dampak dari upaya-upaya pemerintah Malaysia tersebut,"sebutnya.
Lebih lanjut, Marty menjamin perlindungan dan keselamatan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Sabah Malaysia.
"Kurang lebih ada 200 WNI yang telah dievakuasi dari wilayah yang dinamakan Tandau. Itu bekerja sama dengan perusahaan tempat dimana warga negara kitaitu bekerja dan hingga saat ini setelah dikunjungi oleh staf kita konsulat kita di Tawau kondisi mereka dalam kondisi yang baik dan tidak ada permasalahan yang utama atau yang sangat mengganggu dari kondisi merekan," paparnya.
"Tentunya bekerja sama dengan pihak yang mempekerjakan warga negara kita terus kita tingkatkan agar keselamatan warga negara kita kurang lebih 200 bisa dievakuasi bisa terus menerus dipastikan,"tambahnya.
Marty juga mengaku telah melakukan pembicaraan dengan Ketua ASEAN untuk membicarakan langkah-langkah konflik di Sabah Malaysia.
"Tadi pagi kami berbicara dengan Menlu Brunei Darusalam selaku ketua ASEAN menyampaikan harapan dan pandangan kita agar ASEAN bisa juga menyuarakan pandangannya mengenai permasalahan yang dihadapi dua negara ASEAN tersebut dan Menlu Brunai akan mengadakan konsultasi dengan baik pihak Malaysia maupun Filipina untuk memastikan agar masalah ini dapat diselesaikan seoptimal mungkin,"terangnya.
Sumber: Sindo Trijaya
0 komentar:
Posting Komentar