Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (13/3), memberikan kata pengantar dalam Presentasi mengenai Cyber Security ( Keamanan cyber) oleh Mantan Asisten Spesial Presiden USA Koordinator bidang Cyber Security Prof. Howard A. Schmidt CISSP, CSSLP di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kantor Kemhan, Jakarta.
Presentasi pendiri Cyber Security
di kantor Pemerintah Amerika Serikat ini atas permintaan Menhan Purnomo
Yusgiantoro untuk berbicara di depan Pejabat Eselon I dan II Kemhan
serta Pejabat Universitas Pertahanan Indonesia serta institusi yang
terkait dengan cyber security.
Dalam kata pembukanya Menhan Purnomo Yusgiantoro menjelaskan bahwa
ketika mendengar Prof Schimdt sedang berada di Indonesia, dirinya secara
khusus mengundang Prof Schmidt untuk berbicara mengenai Cyber Warfare
untuk berbagi pengalaman.
Saat ini Kementerian Pertahanan bekerjasama
dengan beberapa instansi pemerintah dan swasta sedang dalam proses
membangun tim Cyber Defence yang dipimpin oleh Marsdya TNI (Purn)
Eris Herryanto, Menhan berharap apa yang dijelaskan oleh Prof Schmidt
dapat menambah bekal dalam pembangunan Cyber Defence ini.
Prof Schmidt menjelaskan perkembangan
teknologi informasi berkembang sangat cepat dengan adanya internet yang
mampu menghubungkan antara perrsonal, kelompok bahkan suatu negara.
Teknologi dan sistem yang saling terhubung ini juga kemudian membuka
peluang kerapuhan dimana satu serangan kecil dapat mempengaruhi banyak
pihak dibagai lini kehidupan masyarakat. Yang dapat dilakukan adalah
memperkecil resiko kerusakan saat terjadinya serangan.
Dijelaskannya bahwa Pemerintah AS sejak
tahun 2003 dalam upayanya mengatasi perkembangan teknologi internet,
telah merangkul pihak swasta dalam hal memperkuat pertahanan cyber-nya. Karena serangan cyber
tidak hanya akan berpengaruh pada satu pihak saja seperti keamanan
pemerintahan tetapi juga sangat erat kaitannya dengan kestabilan
perekonomian suatu bangsa dan kawasan tersebut.
Untuk itu lanjut Prof Schmidt, dibutuhkan pertahanan cyber yang kuat yang mampu mengantisipasi datangnya serangan cyber
dan melakukan tindakan-tindakan preventif untuk memperkecil kerusakan
akibat dari serangan tersebut. Dan dirinya menekankan bahwa 85-90%
kesuksesan serangan cyber dapat dikurangi dengan perilaku lingkungan cyber yang sehat, yaitu dengan memasang password, kode dan tidak sembarang menggunakan flashdisk.
Sumber: DMC Kemhan
0 komentar:
Posting Komentar