Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » 75 persen warga di perbatasan RI-RDTL Selundupkan BBM ke Timor Leste

75 persen warga di perbatasan RI-RDTL Selundupkan BBM ke Timor Leste

Written By Jurnal Pertahanan on Minggu, 24 Februari 2013 | 17.46

ATAMBUA - Sekitar 75 persen warga di perbatasan RI-RDTL (Republik Demokratik Timor Leste), khususnya di Silawan dan Motaain, menjadikan kegiatan penyelundupan BBM sebagai mata pencaharian.


Kondisi ini dilakukan warga karena tidak ada lapangan kerja khusus untuk membiayai kebutuhan hidup mereka.

Warga bersedia menghentikan penyelundupan asal Pemda Belu mencari solusi dengan menyediakan lapangan kerja untuk warga sehingga kegiatan ilegal ini berhenti total.

Beberapa tokoh masyarakat Silawan, seperti Yasintus da Cruz dan Amandus Simanjuntak, mengungkapkan hal ini dalam dialog dengan Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Hendri Wijaya, di Seroja, Kecamatan Tasifeto Timur-Belu, Rabu (20/2/2013).

Hadir saat itu Kepala Desa Silawan, Yoseph Untung; Kapolsek Tastim, Ipda Fritz Mada; Pasi Intel Satgas Pamtas RI-RDTL dari LINUD 503.

Amandus yang juga ketua RT di wilayah itu mengungkapkan, tidak dipungkiri bahwa hampir 75 persen warga di Silawan sehari-hari bekerja menyelundup BBM.

Kerja ini jadi alternatif terakhir karena selama ini tidak ada pekerjaan tetap buat warga untuk menghidupkan dapur. Untuk itu, langkah yang paling baik adalah pemerintah perlu mengambil langkah yang baik agar penyelundupan ini bisa dihentikan.

"Terus terang warga di Silawan ini sekitar 75 persen kerjanya menjual BBM di perbatasan. Ini mau tidak mau warga lakukan karena mau kerja apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidup."

"Makanya kami hanya usulkan kepada pemerintah, warga siap hentikan penyelundupan asalkan pemerintah carikan jalan terbaik agar dapur kami tetap menyala," kata Amandus.

Hal senada diungkapkan Simanjuntak. Dirinya secara jujur mengakui kalau penyelundupan BBM ini hampir 75 persen warga lakukan.

Warga tidak bisa mengolah lahan persawahan karena tidak punya lahan. Untuk itu, pemerintah perlu carikan jalan terbaik sehingga kegiatan penyelundupan bisa dihentikan.

"Kami berterima kasih kepada bapak Dandim yang datang sosialisasi mengenai kegiatan penyelundupan BBM. Kita carikan solusi sama-sama agar penyelundupan ini dihentikan," kata Simanjuntak.

Kades Silawan, Yoseph mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada jajaran Kodim untuk hadir di Silawan untuk cari solusi yang baik sehingga tidak terjadi ilegal BBM.

"Perlu cari solusi bersama agar penyelundupan BBM yang dilakukan selama ini berhenti total," ujar Yoseph.

Sumber: Tribunnews.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger