ATAMBUA - Sekitar 75 persen warga di perbatasan
RI-RDTL (Republik Demokratik Timor Leste), khususnya di Silawan dan
Motaain, menjadikan kegiatan penyelundupan BBM sebagai mata pencaharian.
Kondisi ini dilakukan warga karena tidak ada lapangan kerja khusus untuk membiayai kebutuhan hidup mereka.
Warga bersedia menghentikan penyelundupan asal Pemda Belu mencari
solusi dengan menyediakan lapangan kerja untuk warga sehingga kegiatan
ilegal ini berhenti total.
Beberapa tokoh masyarakat Silawan, seperti Yasintus da Cruz dan
Amandus Simanjuntak, mengungkapkan hal ini dalam dialog dengan Dandim
1605 Belu, Letkol (Inf) Hendri Wijaya, di Seroja, Kecamatan Tasifeto
Timur-Belu, Rabu (20/2/2013).
Hadir saat itu Kepala Desa Silawan, Yoseph Untung; Kapolsek Tastim,
Ipda Fritz Mada; Pasi Intel Satgas Pamtas RI-RDTL dari LINUD 503.
Amandus yang juga ketua RT di wilayah itu mengungkapkan, tidak
dipungkiri bahwa hampir 75 persen warga di Silawan sehari-hari bekerja
menyelundup BBM.
Kerja ini jadi alternatif terakhir karena selama ini tidak ada
pekerjaan tetap buat warga untuk menghidupkan dapur. Untuk itu, langkah
yang paling baik adalah pemerintah perlu mengambil langkah yang baik
agar penyelundupan ini bisa dihentikan.
"Terus terang warga di Silawan ini sekitar 75 persen kerjanya menjual
BBM di perbatasan. Ini mau tidak mau warga lakukan karena mau kerja
apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidup."
"Makanya kami hanya usulkan kepada pemerintah, warga siap hentikan
penyelundupan asalkan pemerintah carikan jalan terbaik agar dapur kami
tetap menyala," kata Amandus.
Hal senada diungkapkan Simanjuntak. Dirinya secara jujur mengakui kalau penyelundupan BBM ini hampir 75 persen warga lakukan.
Warga tidak bisa mengolah lahan persawahan karena tidak punya lahan.
Untuk itu, pemerintah perlu carikan jalan terbaik sehingga kegiatan
penyelundupan bisa dihentikan.
"Kami berterima kasih kepada bapak Dandim yang datang sosialisasi
mengenai kegiatan penyelundupan BBM. Kita carikan solusi sama-sama agar
penyelundupan ini dihentikan," kata Simanjuntak.
Kades Silawan, Yoseph mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih
kepada jajaran Kodim untuk hadir di Silawan untuk cari solusi yang baik
sehingga tidak terjadi ilegal BBM.
"Perlu cari solusi bersama agar penyelundupan BBM yang dilakukan selama ini berhenti total," ujar Yoseph.
Sumber: Tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar