Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » Kesultanan Sulu bersikeras bahwa wilayah Sabah milik mereka

Kesultanan Sulu bersikeras bahwa wilayah Sabah milik mereka

Written By Jurnal Pertahanan on Kamis, 21 Februari 2013 | 16.53

SABAH- Kesultanan Sulu bersikeras bahwa wilayah Sabah di Malaysia adalah milik mereka. Berdasarkan data historis dan berbagai dokumen, Kesultanan Sulu membeberkan bukti bahwa Malaysia telah membayar sewa Sabah dengan selembar cek, senilai 69.700 peso atau sekitar Rp 16,6 juta.

Juru bicara Kesultanan Sabah, Abraham Idjirani, mengatakan bahwa sikap Malaysia yang berusaha mengusir orang-orang mereka dari Lahad Datu, Sabah, itu salah besar. Menurutnya, Sabah adalah milik mereka dan Malaysia tidak berhak atasnya.

"Ini adalah cek yang dibayarkan oleh Kedutaan Besar Malaysia di Filipina. Nilainya setara 69.700 peso, untuk wilayah seluas 77.699 kilometer persegi," kata Idjirani. 

Wilayah Sabah dulu dikuasai oleh Kesultanan Sulu setelah diberikan oleh Sultan Brunei sebagai balas jasa atas bantuan Sulu mengatasi pemberontak. Pada tahun 1878, Sulu menyewakan wilayah Sabah pada perusahaan British North Company milik Inggris yang saat itu menjajah Malaysia. 

Saat Malaysia merdeka tahun 1963, sewa Sabah dialihkan dari pemerintah Inggris ke Malaysia. Tahun 1962, Kesultanan Sulu memberikan mandat pada Presiden Filipina Diosdado Macapagal untuk melakukan negosiasi terkait wilayah Sabah yang mereka miliki. 

Sejak saat itu disepakati, Kuala Lumpur harus membayar sewa tahunan sebesar 5.300 ringgit atau setara 69.700 peso kepada pewaris tahta Kesultanan Sulu. 

Namun tahun 1989, kata Idjirani, peran Filipina untuk bernegosiasi atas nama Sulu dicabut oleh Sultan Jamalul Kiram III. Dia mengatakan, pemerintah Malaysia tidak ingin isu ini dibesar-besarkan, karena yang diberikan kepada Malaysia bukanlah gelar berdaulat. 

"Ini adalah dokumen sewa oleh British North Borneo Company dan dialihkan oleh Kerajaan Inggris tahun 1963 ke pemerintah federal Malaysia," kata dia. Dia juga menunjukkan dokumen pembayaran senilai 73,040.77 peso (Rp 17,4 juta) kepada Kiram pada 16 April 2003 sebagai pembayaran sewa kepada pewaris Kesultanan Sulu untuk tahun 2002. 

"Ini menunjukkan bahwa secara historis dan hukum kami memiliki wilayah itu," ujar Idjirani. 

Sementara itu, militer Malaysia, hingga Kamis (21/2) masih mengepung Lahad Datu, tempat yang dikuasai ratusan orang Sulu yang diduga bersenjata. Otoritas Malaysia bahkan memutus pasokan makanan ke wilayah ini untuk menekan orang-orang Kesultanan Sulu yang menolak meninggalkan Sabah. (AP/Ant/Adi) 

Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger