JAKARTA - Wilayah Papua kembali
memanas dengan adanya baku tembak antara aparat keamanan dengan gerakan
pengacau keamanan. Korban jiwa akibat baku tembak tersebut berjumlah 12
orang dimana delapan diantaranya adalah anggota TNI.
Kepala Badan
Intelijen Negara(BIN)Marciano Norman mengatakan situasi Papua yang
memanas akan diatasi dengan pendirian crisis center di wilayah tersebut.
Hal itu diputuskan setelah BIN berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal
(Pol) Timur Pradopo dan Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.
"Sehingga
komunitas intelijen secara terpadu dapat memberikan masukan tentag
perkembangan situasi terkini di daerah itu," Marciano di Gedung DPR,
Jakarta, Senin (25/2/2013).
Ia menilai penting setiap institusi
untuk berbagi informasi. Ia berharap Gubernur Papua, Pangdam dan Polda
Papua mendapat informasi yang sama.
"Kalau berbeda-beda nanti keputusan yang akan diambil akan salah," kata Marciano.
BIN,
katanya, juga telah melakukan komunikasi intelijen secara berlanjut
dengan para tokoh dan anggota OPM untuk kembali ke tengah lingkungan
masyarakat. Marciano mengatakan anggota OPM diarahkan agar bersedia di
perumahan yang sudah disediakan.
"Diberikan pelajaran untuk kelola usaha dan untuk kehidupannya," katanya.
BIN,
lanjut Marciano, juga menggandeng perguruan tinggi sekitar daerah
Timika, Papua serta IPB untuk berkoordinasi dengan tokoh-tokoh OPM.
"Kita
coba lebih baik kepada mereka untuk turun membangun bersama
saudara-saudara yang lain sehingga Papua ke depan bisa sesuai dengan apa
yang dicita-citakan," katanya.
Untuk itu dalam rapat bersama
Komisi I DPR, BIN mengusulkan sejumlah rekomendasi. Pertama peristiwa di
Kabupaten Puncak dan Puncak Jaya bersifat taktis berdampak strategis.
"Masalah
ini wajib dikelola dengan baik dengan dukungan semua pihak agar langkah
penanganan yang dilakukan benar-benar tepat dan terukur. Sehingga tidka
menjadi eksesif yang akan kontraproduktif kepada nasional," katanya.
Kemudian, pelaksanaan intelijen khusus yang melibatkan segenap pemangku kepentingan dalam satu keterpaduan.
"Dalam rangka mewujudkan kondusivitas keadaan yang mendukung bagi upaya-upaya untuk pencapaian stabilitas situasi dan penyelenggaraan program pengembangan di Papua dan Papua Barat," kata Marciano.
Terakhir,
BIN merekomendasikan seluruh instansi pemerintah terkait dukungan DPR RI
agar makin meningkatkan upaya untuk meningkatkan realisasi program
masing-masing Papua dan Papua Barat.
"Sehingga menjadi prioritas
dalm rangka percepatan pencapaian hasil pembangunan sekaligus
mereduksir, menangkal perkembangan separatisme," ujarnya.
Sumber: TribunNews.com
0 komentar:
Posting Komentar