Pontianak – Untuk kesekian kalinya, pejabat pusat
bertanya soal kesejahteraan masyarakat perbatasan Kalbar. Sementara
realisasi atas kunjungan masih belum kentara. Senin (15/4) kemarin giliran anggota Komisi VIII DPR RI bertanya ini
dan itu soal perbatasan, kepada Gubernur Cornelis beserta jajaran SKPD,
Forkopimda, Ketua DPRD Kalbar, serta instansi vertikal di Balai Petitih
Kantor Gubernur.
“Masalah kesejahteraan di perbatasan darat, kita sudah banyak lakukan
hal-hal ini bersama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
pemerintah Kabupaten. Dulu mereka tidak pernah mendapat listrik,
sekarang kita beli dari Malaysia,” kata Cornelis.
Begitu pun pertanyaan wakil rakyat pusat soal infrastruktur,
keamanan, serta aspek penunjang kesejahteraan lainnya. Cornelis
menjelaskan, pihak keamanan juga memiliki program dalam meningkatkan
pelayanan di berbagai bidang, salah satunya dalam pelayanan-pelayanan
sosial pada masyarakat perbatasan.
“Selain dari pemerintah daerah, j instansi vertikal ikut serta punya
program-program di perbatasan. Angkatan Darat melakukan
kegiatan-kegiatan sosial juga, baik itu masalah KB, kesehatan, dan
lain-lain,” ujarnya.
Dijelaskan, pembangunan daerah perbatasan dalam dua tahun terakhir
ini sudah mendapat perhatian serius dari jajaran pemerintah sampai
pusat.
“Untuk pembangunan infrastruktur jalan, misalnya pada tahun ini saja
dari Tanjung Datuk sampai ke perbatasan Kaltim jalan darat, kita sudah
mendapat alokasi dana sekitar Rp600 miliar,” ungkap Cornelis.
Begitu pun pembangunan infrastruktur jalan dari simpang Tayan menuju
Entikong, dana yang dianggarkan sekitar Rp506 miliar. Sedangkan dari
Singkawang ke Sajingan mencapai Rp 300 miliar.
“Nah, ini adalah upaya-upaya pemerintah Pusat dan Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk mempercepat pembangunan di perbatasan.
Ini adalah upaya-upaya pemerintah melakukan pelayanan dasar sebuah negara,” pungkasnya.
Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Sayed Fuad Zakaria menyerahkan
sejumlah bantuan untuk Kalbar dikhususkan untuk bidang sosial. Untuk
orang dengan kondisi cacat berat sebanyak 620 orang, masing-masing
mendapat Rp3,6 juta/tahun dengan total senilai Rp2,3 miliar.
Bantuan untuk lanjut usia (lansia) sebanyak 850 orang, per orang
mendapatkan Rp,4 juta dengan total Rp 2,04 miliar. “Sedangkan bantuan
dari Bimas Kristen senilai Rp 525 juta dan dari Bimas Hindu Rp120 juta
digunakan untuk membangun rumah ibadah,” kata Sayed Zakaria.
Sumber: www.equator-news.com
Home »
PERBATASAN
» Pembangunan daerah perbatasan dalam dua tahun terakhir sudah mendapat perhatian serius
Pembangunan daerah perbatasan dalam dua tahun terakhir sudah mendapat perhatian serius
Written By Jurnal Pertahanan on Selasa, 16 April 2013 | 08.32
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BERITA TERPOPULER
HARI BELA NEGARA 2015
PERHATIAN
"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"
Terima kasih
Admin
0 komentar:
Posting Komentar