SAMARINDA - Pembangunan menara telekomunikasi di tiga
kabupaten perbatasan Kaltim yang dilaksanakan Pemprov Kaltim dengan
menggandeng TNI AD dipandang sebagai upaya tepat untuk mendorong
percepatan membuka akses jaringan ke sana. Sebab, TNI AD dapat
bekerja lebih cepat pada kondisi lokasi pembangunan yang terbilang
sukar dijangkau dengan berbagai akses transportasi.
"Itu (kejasama swakelola pembangunan menara telekomunikasi perbatasan,
Red) sudah kita lakukan. Tahun ini setelah penandatanganan kesepakatan
kerjasama, kita akan bangun fisiknya dan segera dikerjasamakan dengan
operator selular agar segera operasional," aku Kepala Diskominfo Kaltim,
Abdullah Sani, ketika dikonfirmasi terkait rencana pembangunan menara
telekomunikasi di daerah perbatasan Kaltim pada 2013.
Berbicara kepada pers seusai pembukaan Raker Kominfo se-Kaltim di
Samarinda, Selasa (2/4), ia menyatakan, upaya mempercepat realisasi
pembangunan menara telekomunikasi di perbatasan memang butuh pelaksana
yang memahami kondisi lokasi dan teruji memiliki ketahanan kuat dalam
menjaga pertahanan Negara. Karena itu, ia berharap rencana kerjasama
ini segera direalisasikan.
"Titik-titik lokasi pembangunannya sudah ditetapkan, tinggal
pelaksanaan pembangunan saja. Jika pelaksanaannya mendatang berjalan
sesuai target, maka Kaltim akan menjadi model percontohan bagi
daerah lain yang kondisi geografisnya sama sulitnya dengan perbatasan
Kaltim dalam pembangunan tower telekomunikasi ," katanya.
Tiga lokasi pembangunan menara telekomunikasi yang dibangun Pemprov
melalui Diskominfo Kaltim di tiga kabupaten perbatasan adalah di
Desa Agung Baru, Kecamatan Mahak Baru (Malinau), disusul Desa Long
Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Nunukan, dan di Desa Long Apari,
Kecamatan Long Apari, Kutai Barat. Tiga lokasi pembangunan tower ini
terletak di daerah yang medannya cukup berat.
Beratnya medan lokasi ini lantaran berada di daerah yang
bergunung-gunung dengan jurang-jurang terjal. Belum lagi ruas jalan
darat yang tersedia terbilang cukup berat. Bahkan, untuk ke Long Apari,
misalnya, hanya bisa ditembus melalui arus sungai Mahakam dengan
riam-riam ganas. Karena itu, sulitnya medan ini membuat Pemprov Kaltim
harus melakukan swakelola pembangunannya dengan TNI AD.
Penetapan titik koordinat masing-masing lokasi pembangunan sudah
dilakukan. Yang terakhir dilakukan penetapan oleh Tim Diskominfo, Tim
Sondir dan Perwakilan dari TNI AD pada 21 - 28 Maret 2013. Sedang dua
titik lainnya sudah lebih dulu ditetapkan. Terlebih pada Desa Long Layu
yang penetapannya dilakukan lebih awal melalui perencanaan
pembangunan menara telekomunikasi Pemkab Nunukan.
Sumber: Dinas Kominfo Kaltim
0 komentar:
Posting Komentar