TIMOR BARAT - Perdana Menteri Timor Leste, Kayrala Xanana Gusmao
berjanji akan menyelesaikan persoalan sengketa tanah di wilayah
Indonesia dan Timor Leste, yakni di sepanjang garis perbatasan antara
kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa
Tenggara Timur dengan daerah Pasabe, Distrik Oekusi Timor Leste.
Hal itu disampaikan Xanana saat melintasi Kabupaten TTU menuju Distrik Oekusi, Minggu (7/4/2013) siang.
"Baru-baru
ini saya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta
dan kita sudah bicarakan tentang tanah yang menjadi sengketa itu supaya
ada penyelesaian yang baik. Ini salah satu tugas dan kewajiban saya juga
dan dari kedua belah pihak antara Indonesia dan Timor Leste punya keinginan yang baik cepat selesaikan masalah ini," jelas Xanana.
Menurut
Xanana, sengketa tanah di perbatasan hanya masalah kecil saja sehingga
tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, hubungan kedua negara harus
dijaga dengan baik.
Xanana juga mengatakan bahwa Pemerintah Timor Leste
sudah memutuskan akan mengirim salah satu pemimpin oposisi, yakni Mari
Al Katiri sebagai wakil negara untuk turun langsung ke Oekusi.
"Hal
itu kita bisa bilang hanya satu titik kecil dari apa yang sudah
sama-sama kita sepakati pada 20 Mei 2012 lalu saat kunjungan Presiden
SBY ke Dili. Di sana kita sudah buatkan MoU antara Indonesia dan Timor Leste dalam hal ekonomi, sosial, politik, pertahanan keamanan dan sebagainya," jelas Xanana.
Dia
menilai, posisi wilayah Oekusi memang berbeda dengan daerah lain di
Timor Leste, karena diapit oleh wilayah Indonesia, sehingga daerah ini
diberi perhatian khusus dan istimewa.
Informasi yang
dihimpunkunjungan Xanana ke Oekusi dijadwalkan selama dua hari yakni
sampai tanggal 9 April. Sementara agenda kunjungan adalah salah satunya
terkait letak wilayah Oekusi yang dikelilingi Kabupaten TTU dan Kupang.
Sumber: TribunNews
0 komentar:
Posting Komentar