ATAMBUA - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu,
AKBP Yudi Priyono, S.H, Selasa (9/4/2013), dari pukul 17.00 hingga 19.30
Wita, memimpin tim gabungan menggerebek lima titik tempat penimbunan
bahan bakar minyak (BBM) di sepanjang jalan menuju perbatasan RI-Timor
Leste.
Tim gabungan juga merazia 13 pengendara roda dua yang adalah oknum tukang ojek. Mereka membawa jeriken berisi BBM yang diduga menuju perbatasan. Saat ini, barang bukti BBM sebanyak 3,56 ton atau 3.560 liter dan 13 unit kendaraan bermotor, sudah diamankan, termasuk para tersangka.
Kapolres Belu, AKBP Yudi Priyono, S.H, dikonfirmasi wartawan di
Mapolres Belu, melalui Kasat Reskrim, Iptu Jeffris FanggidaE, Rabu
(10/4/2013), membenarkan penggerebekan penimbunan BBM di perbatasan RI-RDTL.
Jeffris menjelaskan, polisi siaga melakukan penertiban terhadap upaya
dari oknum tertentu melakukan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM)
subsidi. Apalagi ada perintah dari pimpinan Polri untuk melakukan
penyisiran dan berusaha menggagalkan kegiatan ilegal, apapun alasannya.
Atas dasar itu, kata Jeffris, Kapolres Belu bersama para perwira dan
tim gabungan di lingkup Polres Belu (termasuk Brimob Belu, Red)
melakukan pengintaian sejak tanggal 8 April 2013.
Puncaknya dilakukan tim gabungan tanggal 9 April di mana tim berpencar ke beberapa titik yang selama ini dicurigai menjadi lokasi penimbunan BBM. Modus yang dilakukan oknum warga, tutur Jeffris, menggunakan jasa ojek dimana mengangkut menggunakan jeriken dan menimbun di sebagian rumah warga, sawah dan hutan bakau di Pantai Atapupu.
Tim melakukan pengintaian pada tanggal 9 April, sekitar pukul 17.00
Wita, menyisir lokasi yang dicurigai dan menggerebek secara bersamaan di
titik-titik penimbunan pada pukul 19.30 Wita.
"Jadi, selama ini modus yang digunakan adalah oknum warga mengangkut
menggunakan kendaraan roda empat. Kini modus baru menggunakan jasa ojek
lalu bukan lagi ke rumah warga tetapi di sawah juga di hutan bakau,"
ujarnya.
Titik-titik penggerebekan itu antara lain di Desa Silawan, Dusun
Fatukmetan, Atapupu, Dusun Seroja, kawasan TPI Atapupu. Dari semua titik
yang digerebek itu berhasil diamankan 3,56 ton atau 3.560 ton BBM
dengan perincian, premium (2.290 liter), solar (280 liter) dan minyak
tanah (990 liter). Karena modus yang digunakan adalah kendaraan roda dua
oleh tukang ojek, maka kita berhasil merazia 13 kendaraan roda dua dan
menahan 13 orang tukang ojek yang jadi tersangka. Saat ini barang bukti
juga tersangka sudah diamankan di Mapolres Belu," jelas Jeffris.
Ditanya apakah penggerebekan ini hanya musiman, Jeffris menegaskan,
penggerebekan secara mendadak ini rutin dilakukan. Seturut perintah
pimpinan Polri bahwa BBM subsidi tidak boleh setetes pun diseberangkan secara ilegal ke wilayah RDTL.
"Polisi tidak akan main-main mengambil tindakan tegas bagi oknum warga yang masih melakukan kegiatan penyelundupan BBM ke wilayah RDTL," ujarnya.
"Sebelumnya, operasi yang kita lakukan dengan menangkap oknum ojek
lalu sebatas wajib lapor, ternyata praktek lapangan tetap marak. Makanya
oknum ojek yang kita tangkap langsung ditetapkan tersangka dan ditahan
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jadi, tidak ada lagi wajib
lapor, tetap diproses hukum sehingga ada efek jeranya," tambah Jeffris.
Sumber: Tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar