Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » Pengamalan Pancasila penyelenggara negara dinilai bergeser

Pengamalan Pancasila penyelenggara negara dinilai bergeser

Written By Jurnal Pertahanan on Minggu, 02 Juni 2013 | 23.25

Yogyakarta  - Pengamalan Pancasila oleh kalangan penyelenggara negara saat ini telah bergeser dari era saat negeri ini didirikan, kata pengamat politik Yudi Latif.

"Kalau dulu para pendiri bangsa kebijakannya sesuai dengan nilai atau etika Pancasila, saat ini mengalami kemerosotan," katanya ketika menjadi pembicara dalam Kongres Pancasila ke-5 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jumat.

Kemerosotan dalam penghayatan nilai Pancasila itu, menurut dia antara lain diindikasikan dengan maraknya praktik korupsi di kalangan penyelenggara negara saat ini.

Sejak pengesahan Undang-undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia pada 18 Agustus 1945, menurut dia Pancasila telah diterapkan sebagai falsafah negara, pandangan hidup, serta dasar kenegaraan.

"Pengamalan nilai tersebut hanya dapat terlaksana apabila ada ketaatan dari penyelenggara Nngara dan warganya," katanya.

Menurut Yudi, pusat dari ketaatan pengamalan nilai Pancasila oleh warga negara pada dasarnya bergantung pada semangat para penyelenggara negara dalam mengamalkan nilai itu dalam setiap kebijakan.

Selanjutnya, ia menilai prinsip ideal Pancasila saat ini belum sepenuhnya teraplikasikan dalam kenyataan.

Hal itu, menurut dia, terutama disebabkan oleh krisis keteladanan dari para penyelenggara negara.

"Sebaik apapun kandungan nilai Pancasila dan UUD 1945, hanya keluhuran di atas kertas, tanpa kesungguhan untuk `mendagingkan` nilai tersebut dalam penyelenggaraan negara," katanya.

Dengan demikian, kata dia, bagi warga negara penerapan nilai Pancasila ke dalam realitas kehidupan memerlukan penghayatan langsung dari semangat bernegara para pendiri bangsa.

"Membumikan Pancasila sebagai pantulan cita-cita dan kehendak bersama, mengharuskan Pancasila hidup dalam realita, tak hanya retorika atau verbalisme di pentas politik," katanya.

Ia juga mengatakan Pancasila perlu difungsikan sebagai tenaga batin serta prasarat moralitas yang dapat mengangkat bangsa dari kerendahannya.

"Dalam memahami, meyakini serta mengamalkan Pancasila, harus dipahami bahwa Pancasila bukan hanya dasar statis. Pancasila merupakan prinsip dinamis yang responsif terhadap dinamika perkembangan zaman," katanya.

Sumber: Antara
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger