Ende, Nusa Tenggara
Timur - Wakil Presiden Boediono mengatakan, Pancasila
semakin dibutuhkan oleh bangsa Indonesia untuk menjawab tantangan yang
tengah dihadapi sebagai bangsa yang majemuk seiring dengan masih adanya
konflik di masyarakat.
"Kita sebagai bangsa yang sangat majemuk membutuhkannya. Tantangan dan persoalan kita hari ini justru membuat Pancasila semakin relevan dan semakin dibutuhkan," kata Wakil Presiden dalam Peringatan Hari Pidato Bung Karno 1 Juni dan Peresmian Situs Bung Karno di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.
Menurut Wapres, Pancasila sebagai ruh bangsa dan negara Indonesia terlahir dari nilai-nilai luhur kebhinekaan dalam diri masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lalu.
Nilai-nilai luhur yang kemudian diserap oleh para pemimpin bangsa, diperas menjadi lima sila oleh Proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Karno untuk dijadikan dasar berbangsa dan bernegara.
"Itulah sebabnya, kebhinekaan itu harus dianggap sebagai sebuah amanah. Ia harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Apalagi kebhinekaan itu harus selalu dipertautkan dalam ke-eka-an, dalam persatuan," katanya.
Wapres mengingatkan, masih ada sebagian kecil masyarakat yang belum memahami takdir bangsa Indonesia untuk bidup dalam kebhinekaan. Al hasil masih saja ditemui terjadinya konflik antar sesama anak bangssa.
Sementara itu, dalam kesempatan peringatan hari kelahiran Pancasila tersebut, Wakil Presiden Boediono didampingi oleh Istrinya Herawati Boediono.
Selain itu, Ketua MPR Taufik Kiemas juga turut hadir serta sejumlah menteri diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
"Kita sebagai bangsa yang sangat majemuk membutuhkannya. Tantangan dan persoalan kita hari ini justru membuat Pancasila semakin relevan dan semakin dibutuhkan," kata Wakil Presiden dalam Peringatan Hari Pidato Bung Karno 1 Juni dan Peresmian Situs Bung Karno di Lapangan Pancasila, Ende, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.
Menurut Wapres, Pancasila sebagai ruh bangsa dan negara Indonesia terlahir dari nilai-nilai luhur kebhinekaan dalam diri masyarakat Indonesia sejak berabad-abad lalu.
Nilai-nilai luhur yang kemudian diserap oleh para pemimpin bangsa, diperas menjadi lima sila oleh Proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Karno untuk dijadikan dasar berbangsa dan bernegara.
"Itulah sebabnya, kebhinekaan itu harus dianggap sebagai sebuah amanah. Ia harus dirawat dengan sebaik-baiknya. Apalagi kebhinekaan itu harus selalu dipertautkan dalam ke-eka-an, dalam persatuan," katanya.
Wapres mengingatkan, masih ada sebagian kecil masyarakat yang belum memahami takdir bangsa Indonesia untuk bidup dalam kebhinekaan. Al hasil masih saja ditemui terjadinya konflik antar sesama anak bangssa.
Sementara itu, dalam kesempatan peringatan hari kelahiran Pancasila tersebut, Wakil Presiden Boediono didampingi oleh Istrinya Herawati Boediono.
Selain itu, Ketua MPR Taufik Kiemas juga turut hadir serta sejumlah menteri diantaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar