Jakarta - Minimnya akses jalan menuju perbatasan daratan, salah satu permasalahan
untuk mengatasi keterisolasian wilayah perbatasan. Hal itu terungkap
dalam rapat kerja Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke-lima.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana, untuk itu pembangunan konektifitas bisa dilakukan dengan membangun jalan non status yang menghubungkan antar desa.
Tidak hanya itu, Armida juga menilai untuk membuka keterisolasian perbatasan negara, perlu juga dilakukan pembangunan infrastruktur jalan, untuk konektifitas jalur darat dan laut.
Pembangunan akses untuk konektifitas tersebut, lanjutnya, bisa dilakukan dengan membentuk lokasi prioritas (lokpri) untuk membangun wilayah perbatasan. Sedangkan untuk wilayah perbatasan laut, permasalahan utamanya adalah minimnya akses antar pulau terluar.
"Pembangunan atau rehabilitasi dermaga kecil (perintis) dan tambahan perahu di pulau-pulau terpencil serta terluar, adalah solusi untuk menjaga konektifitas tersebut," katanya di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013).
Namun, kata Armida, anggaran pemerintah masih minin untuk melakukan pembangunan jalan konektifitas tersebut. "Pemerintah hanya memiliki anggaran Rp26 triliun untuk 19 dana alokasi khusus (DAK). Oleh karena itu, pemerintah berencana akan melibatkan invenstor," imbuhnya.
Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana, untuk itu pembangunan konektifitas bisa dilakukan dengan membangun jalan non status yang menghubungkan antar desa.
Tidak hanya itu, Armida juga menilai untuk membuka keterisolasian perbatasan negara, perlu juga dilakukan pembangunan infrastruktur jalan, untuk konektifitas jalur darat dan laut.
Pembangunan akses untuk konektifitas tersebut, lanjutnya, bisa dilakukan dengan membentuk lokasi prioritas (lokpri) untuk membangun wilayah perbatasan. Sedangkan untuk wilayah perbatasan laut, permasalahan utamanya adalah minimnya akses antar pulau terluar.
"Pembangunan atau rehabilitasi dermaga kecil (perintis) dan tambahan perahu di pulau-pulau terpencil serta terluar, adalah solusi untuk menjaga konektifitas tersebut," katanya di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013).
Namun, kata Armida, anggaran pemerintah masih minin untuk melakukan pembangunan jalan konektifitas tersebut. "Pemerintah hanya memiliki anggaran Rp26 triliun untuk 19 dana alokasi khusus (DAK). Oleh karena itu, pemerintah berencana akan melibatkan invenstor," imbuhnya.
Sumber: Sindo News
0 komentar:
Posting Komentar