Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » India dan Myanmar mendiskusikan kerjasama pertahanan

India dan Myanmar mendiskusikan kerjasama pertahanan

Written By Jurnal Pertahanan on Kamis, 28 Februari 2013 | 20.14

India kembali mencari cara untuk memperkuat ikatan dengan Myanmar, sebagai bagian dari usaha guna meningkatkan hubungan dengan negara-negara tetangganya. Sebagai bagian dari usaha penjangkauan, Menteri Pertahanan India AK Antony mengunjungi Myanmar pada tanggal 21 dan 22 Januari.

Antony memimpin suatu delegasi tingkat tinggi, termasuk Menteri Pertahanan Shashikant Sharma, Komandan Pasukan Timur Letjen Dalbir Suhag, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Robin Dhowan, dan pejabat tinggi lainnya.

Pada kunjungan tersebut, Antony bertemu dengan Presiden Myanmar, Thein Sein, di Naypyidaw dan menyampaikan pentingnya posisi India dalam memperkuat ikatan dalam semua bidang, termasuk pertahanan.

Antony menekankan bahwa sebagai dua negara tetangga yang berbagi perbatasan daratan dan lautan, kedua pihak harus bekerja sama guna mengatasi masalah bersama.

Dengan menekankan bahwa kunjungan ketiga Kepala Dinas India ke Myanmar dalam kurun waktu 18 bulan terakhir sebagai cerminan hasrat pemerintah India untuk memperkuat ikatan di antara mereka, Antony juga mengatakan bahwa kunjungan ini dan pertukaran lain baru-baru ini, telah menyediakan pemahaman lebih baik bagi kedua pihak dalam hal kekhawatiran, kebutuhan, serta kekuatan bersama.

Presiden Myanmar menyambut usaha ini dan mengatakan bahwa negaranya juga dapat memainkan peran sebagai jembatan antara India dan Asia Tenggara.
Thein Sein meyakinkan Antony bahwa Myanmar tidak akan membiarkan wilayahnya digunakan oleh kelompok pemberontak anti-India.

Pertemuan pemimpin pertahanan kedua negara 

Antony juga menemui Kepala Komandan Urusan Pertahanan, Wakil Jenderal Senior Min Aung Hlaing, dan mendiskusikan masalah terkait pengelolaan perbatasan, interaksi angkatan bersenjata, serta masalah pertahanan dan keamanan lain yang menjadi kepentingan kedua pihak.

Kedua negara sepakat untuk meningkatkan patroli militer di sepanjang perbatasan daratan dan maritim, guna membatasi aktivitas kelompok pemberontak dan aktivitas ilegal serta kriminal lainnya di daerah ini. Para pejabat Myanmar dan India juga sepakat bahwa tidak satu pun dari mereka yang boleh membiarkan wilayah masing-masing digunakan bagi aktivitas yang berbahaya bagi keamanan yang lain, demikian pernyataan Menteri Pertahanan India.

India mengingat China 

“India telah berusaha keras membina hubungan baik dengan Myanmar, guna mencegah pengaruh China yang semakin meluas di wilayah tersebut. Walaupun Myanmar memiliki pemerintahan militer selama dua dekade terakhir, New Delhi telah membangun hubungan diplomatik dengan Myanmar terutama dengan mengingat China,” Defense News mengutip analis pertahanan Mahindra Singh, seorang purnawirawan mayor jenderal AD India.

“China telah memiliki pangkalan militer di suatu tanah sewaan di kepulauan Coco dekat Myanmar, namun New Delhi ingin meningkatkan hubungan militer dan diplomatik dengan Myanmar,” demikian tulisan Defense News, sebagai kutipan dari analis pertahanan Nitin Mehta.

Lebih banyak pertemuan pejabat bagi diskusi kerjasama 

Pada Pertemuan Tingkat Nasional ke-18 antara Myanmar dan India pada bulan Desember 2012 di New Delhi, kedua pihak mendiskusikan dan sepakat untuk bekerjasama dalam berbagai masalah, termasuk mengenai kelompok pemberontak di sepanjang perbatasan, penyelundupan senjata, penyelundupan narkoba, masalah pengelolaan perbatasan, penyelundupan satwa liar ilegal, dan pemeriksaan serta verifikasi tonggak batasan.

Kedua negara "menyatakan kepuasan akan pembukaan Kantor Hubungan Perbatasan (BLO) ketiga” antara Changlang, India, dan Pangsau, Myanmar, serta memutuskan untuk membuka BLO keempat di sektor Nagaland antara Ukhrul, Manipur, India, dan Somra, Myanmar, demikian menurut Biro Informasi Pers India.

Sekretaris Kementerian Dalam Negeri Urusan Perbatasan, A K Mangotra, memimpin delegasi dari India. Wakil Menteri dari Kementerian Dalam Negeri, Brigjen Kyaw Zan Myint, memimpin delegasi Myanmar.

“Dengan mengingat persamaan budaya dan hubungan yang dekat secara tradisional antara India dan Myanmar, Pak Mangotra menyatakan komitmen India guna memperkuat kerjasama di antara dua negara ini untuk menghapus hubungan antara perdagangan narkoba, penyelundupan senjata, dan kaum ekstremis/teroris,” demikian yang dikatakan Biro Informasi Pers.

Mangotra juga mencari kerjasama dari pihak Myanmar dalam hal patroli terkoordinasi di sepanjang perbatasan India-Myanmar dan melumpuhkan kamp kelompok pemberontak India di Myanmar, demi keamanan dan kemakmuran ekonomi wilayah tersebut.

Kedua pemimpin menekankan pembinaan BLO guna mendukung kerjasama antar berbagai badan penegak hukum kedua negara, demi kedamaian dan ketenangan di sepanjang perbatasan.
India berikrar untuk membantu Myanmar dalam transisi politik dan ekonomi
Menteri Luar Negeri India Salman Khurshid, yang mengunjungi Myanmar sebelumnya pada Desember 2012, mengatakan bahwa India akan membantu Myanmar dalam transisi politik serta ekonominya. Dia mengatakan bahwa India siap untuk membantu negara tersebut dengan cara apapun yang sesuai keinginan pemerintah dan rakyatnya.

“Proyek Kaladan, yang menghubungkan negara bagian Rakhine dan Chin di Myanmar dengan bagian Timur Laut India, berpotensi untuk meningkatkan perdagangan antara bagian-bagian kedua negara kita ini. Layanan Bis Imphal-Mandalay dan Jalan Bebas Hambatan Tiga Negara India-Myanmar-Thailand diperkirakan dapat mendukung masyarakat di lintas perbatasan untuk bertemu dan menciptakan ikatan ekonomi dan sosial yang lebih mendalam. Sama halnya dengan Pasar Perbatasan yang telah disepakati pendiriannya oleh kedua belah pihak, di sepanjang perbatasan India-Myanmar,” demikian ungkap Khurshid dalam upacara peresmian Konferensi Internasional Warisan Budaya Buddha di Yangon.

Bidang-bidang seperti teknologi informasi, pembangunan daerah perbatasan, pertanian dan peningkatan kapasitas “dapat menciptakan masa depan yang cerah, yang dapat dinikmati oleh kedua negara,” katanya.

Pada kunjungannya, Khurshid bertemu dengan presiden Myanmar dan juga para pemimpin politik lain, termasuk pemimpin oposisi dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi, pemimpin Liga Demokrasi Nasional. 

Khurshid mengatakan bahwa kedua negara ini "berikatan melalui geografi dan ikatan ini diperkuat, diperdalam, dan diperkokoh oleh ikatan historis, budaya, serta spiritual. Tradisi Buddhisme dan Sangha yang sama-sama dimiliki telah membentuk landasan hubungan awal kita, ketika para penyair, ahli filsafat, dan pangeran kerajaan berlalu lalang di kedua negara kita.”

Khurshid juga menyambut usaha pemerintah Myanmar guna merevolusi negara tersebut dan hubungannya dengan masyarakat global. Dia menambahkan dalam pidatonya di Yangon, bahwa pemerintah “telah menetapkan agenda yang ambisius dalam mencapai pemerintahan yang baik, menegakkan hukum, mengamankan hak-hak dasar warga negara, mengurangi kesenjangan pendapatan, reformasi ekonomi, dan melestarikan lingkungan serta dialog politik.”

Dengan didukung oleh negara-negara anggota KTT Asia Timur, India telah membangkitkan kembali pusat pembelajaran tinggi Buddha yang lama, yang sekarang dikenal sebagai Nalanda University di negara bagian Bihar di India, demikian ungkap menteri. Dia juga menambahkan bahwa ajaran Sang Buddha memiliki cakupan universal dan daya tarik yang tak lekang oleh waktu. Buddhisme telah menyebar jauh dan meluas dari India ke Asia Tengah, Tenggara, serta Timur, dan agama ini sekarang dianut oleh lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia.

“Seiring dunia terancam oleh kekerasan dan terorisme, serta konflik dan kebencian," ungkapnya, "Pesan Buddha mengenai kedamaian, kesetaraan, persatuan, harmoni, dan toleransi menjadi lebih relevan bagi masa kini dibandingkan masa-masa sebelumnya dalam sejarah.”

Sumber: apdforum.com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger