HANOI— Menteri Pertahanan Vietnam
Jenderal Phung Quang Thanh menyatakan tertarik dengan pesawat CN-295
yang merupakan hasil kolaborasi PT Dirgantara Indonesia dan Airbus
Military.
Phung Quang akan mengirim tim guna mempelajari pesawat
tersebut dan industri pertahanan Tentara Nasional Indonesia pada umumnya
di tahun 2014.
Demikian disampaikan Phung Quang saat bertemu
dengan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin di kantor
Menteri Pertahanan Vietnam di Hanoi, Vietnam, Senin (27/5/2013), seperti
dilaporkan wartawan Kompas M Hernowo dari Hanoi.
Kedatangan Sjafrie ke Vietnam dengan memakai CN-295 merupakan bagian dari road show pesawat tersebut ke enam negara ASEAN, yaitu Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia.
Selain untuk memperkenalkan pesawat CN-295 yang telah dipakai oleh TNI Angakatan Udara, road show yang berlangsung dari 22-31 Mei ini juga untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan negara ASEAN.
Phung
Quang menuturkan, Vietnam membutuhkan pesawat terbang yang mampu
menerjunkan pasukan, mengangkut pasukan, punya daya angkut maksimal 10
ton, dan memiliki pintu di bagian belakang. "Saya telah mempelajari
CN-295 dan saya merasa suka dengan pesawat ini. Saya ingin perwira saya
mempelajari pesawat ini lebih jauh," kata Phung Quang.
Mendengar
hal ini, Sjafrie menjelaskan, CN-295 adalah pesawat yang punya pintu di
belakang, bisa mengangkut penerjun dan dua mobil mewah. Daya muat
pesawat tersebut 9 ton dan mampu terbang 9 jam tanpa berhenti.
"Bahan
baku pesawat ini 50 persen dari Indonesia dan ada fasilitas
pemeliharaannya di Bandung," jelas Sjafrie. "Kami mengundang tim dari
Vietnam berkunjung ke pabrik pesawat Indonesia untuk melihat industri
CN-295 dan industri pertahanan kami lainnya," tambah Sjafrie.
Phung
Quang lalu menyatakan akan mengirim tim untuk mempelajari industri
pesawat terbang dan pertahanan dari TNI pada tahun 2014.
Sumber: Kompas
0 komentar:
Posting Komentar