Photo: DMC |
Universitas Pertahanan (UNHAN) mewisuda
41 mahasiswa pascasarjana yang telah menyelesaikan Pendidikan Program
Magister Sains Pertahanan di UNHAN. Upacara wisuda dilaksanakan di
Gedung Pierre Tendean, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (20/2) dan
dihadiri oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kasal Laksamana
TNI Dr. Marsetio, M.M., Rektor UNHAN Mayjen TNI Ir. Drs Subekti, M.Sc.,
M.P.A., Civitas Akademika UNHAN dan sejumlah pejabat Kemhan dan TNI.
Hadir pula beberapa Atase Pertahanan (Athan) dari negara sahabat.
Dari 41 orang mahasiswa yang diwisuda terdiri dari 20 orang dari Prodi
Manajemen Pertahanan, 4 orang dari Prodi Ekonomi Pertahanan; 16 orang
dari Prodi manajemen bencana dan 1 orang dari Prodi strategi perang
semesta. Wisudawan terdiri dari 17 orang dari TNI dan 24 orang sipil.
Lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi dengan predikat
Cum laude adalah Dwi Agung Sutrisno, wisudawan Prodi Strategi Pertahanan dengan IPK 3.80.
Menhan dalam sambutannya mengatakan,
wisuda merupakan kegiatan rutin yang mempunyai nilai strategis dan
dilaksanakan pada setiap akhir pendidikan di UNHAN. Wisuda bukan hanya
sebagai momentum untuk mengukuhkan lulusan dan menyerahkan Ijazah kepada
lulusan, tetapi yang lebih penting adalah mengembalikan para mahasiswa
yang telah dibekali kemampuan dan semangat baru kepada lingkungannya
baik di lingkungan keluarganya, instansi pemerintah maupun swasta.
Kepada para wisudawan, Menhan berharap
agar ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di
UNHAN dapat diterapkan di tempat tugasnya dan bermanfaat untuk
peningkatan upaya pembangunan bidang pertahanan negara.
Menhan mengatakan, penyelenggaraan
Pembangunan Pertahanan Negara merupakan sektor yang strategis dalam
pembangunan nasional secara umum. Setiap kebijakan pertahanan negara
merupakan upaya membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara dan
bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman yang diselenggarakan secara
terpadu lintas sektoral dan melibatkan Kementerian dan penyelenggara
negara lainnya termasuk TNI sebagai kekuatan inti pertahanan negara.
Berbagai kebijakan telah digulirkan
dalam membangun sistem pertahanan negara yang kokoh dan handal, dari
mulai Sektor Industri Pertahanan, Sistem Informasi, Alutsista, dan tak
kalah pentingnya adalah membangun sumber daya manusia di bidang
pertahanan yang berkualitas seperti yang dilaksanakan melalui
Universitas Pertahanan.
Menurut Menhan, UNHAN merupakan
satu-satunya Perguruan Tinggi Program Pascasarjana yang mengkhususkan
diri pada persoalan-persoalan pertahanan negara. Oleh karena itu
program-program studinya bernuansa dan diorientasikan kepada penguatan
pertahanan negara. Dengan demikian sangat tidak salah kalau seandainya
pemerintah, bangsa, dan negara ini menuntut kepada UNHAN untuk dapat
melahirkan sumber daya manusia calon pemimpin bangsa yang mampu dan
handal di bidang pertahanan negara.
Kemhan juga sangat mengharapkan peran aktif UNHAN sebagai Think Tank
dalam merumuskan berbagai kebijakan pertahanan negara. Sebagaimana kita
ketahui bersama bahwa berbagai rumusan kebijakan pertahanan sedang kita
godog dan sedang kita bahas, karena memang dinamika globalisasi ini
menuntut pemerintah Indonesia untuk berfikir strategis terutama pada
sektor pertahanan negara.
NKRI dari aspek geografis, demografis, dan aspek-aspek lainnya memiliki
nilai strategis bagi negara lain, sehingga sebagai negara yang berdaulat
kita harus kuat dan bermartabat. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan segenap potensi, kekuatan, dan pemikiran kita yang logis
untuk menjadi kuat dalam memelihara keutuhan dan menghalau semua ancaman
baik pada tataran militer maupun nir militer.
Lebih lanjut Menhan mengungkapkan bahwa
ancaman nir militer, sebagaimana diketahui bersumber dari kerapuhan
ideologi, politik, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, Lebih lanjut
Menhan berharap kepada UNHAN dan para lulusannya untuk terus memberikan
kontribusi baik dalam tataran pemikiran, konseptual, maupun praktis
sesuai dengan porsi dan kemampuan saudara-saudara, sehingga pertahanan
negara kita semakin kuat dari berbagai aspek termasuk sumber daya
manusianya.
“Pengalaman menunjukkan bahwa perguruan
tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional sangat kaya dengan
konsep dan teori serta memiliki inovasi, kreatifitas yang tinggi
sebagai perwujudan budaya akademik. Oleh karena itu, kontribusi yang
sangat signifikan pada pencapaian berbagai program pembangunan
pertahanan tentunya sangat diharapkan”, tambah Menhan.
Sementara itu Rektor UNHAN mengatakan,
seiring dengan waktu dan perjalanan UNHAN telah berjalan hampir empat
tahun lebih, berbagai langkah konkret dalam upaya menciptakan suasana
kehidupan kampus yang kondusif terus dilaksanakan.
Penciptaan suasana akademik yang
diselenggarakan di UNHAN, merupakan sebuah ruang kondusif untuk
akselerasi pencapaian visi melahirkan calon pemimpin baik dari kalangan
sipil dan militer yang mampu dan handal dalam bidang pertahanan negara.
Sumber: DMC
0 komentar:
Posting Komentar