ARMATIM
(18/3),- Sebagai bagian integral dari TNI
Angkatan Laut, Koarmatim memiliki tugas dan fungsi sebagai Komando Utama
(Kotama) pembinaan dan operasi di wilayah Timur Indonesia untuk
menyelenggarakan penegakan kedaulatan dan keamanan Negara di laut. Beberapa
peristiwa yang terjadi telah mengusik situasi keamanan menuntut jajaran
Koarmatim untuk kembali meningkatkan komitmen setiap prajurit Bhayangkari
Negara yang senantiasa siap sedia menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Komitmen tersebut dikatakan Pangarmatim
Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., dalam amanatnya yang dibacakan
oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Pangarmatim Kolonel Laut (P)
Yusup, saat memimpin Upacara Bendera Tujuh Belasan di dermaga Koarmatim, Ujung,
Surabaya, Senin (18/03).
Dalam amanatnya tersebut Pangarmatim
mengatakan, tentang beberapa peristiwa gangguan keamanan yang terjadi di tingkat
regional yaitu peristiwa penyerbuan sekelompok orang yang mengaku sebagai
anggota dari Kerajaan Sulu di daerah Filipina Selatan terhadap wilayah Sabah
Malaysia, telah menimbulkan kekerasan bersenjata dengan korban jiwa yang tidak
sedikit.
Penegakan kedaulatan di laut, menurut Pangaramatim, mengandung makna bahwa Koarmatim harus mampu mencegah dan meniadakan
aksi-aksi dari pihak Negara lain dalam mengurangi atau menghilangkan kedaulatan
Negara dan hak berdaulat di perairan Indonesia sesuai Hukum Laut Internasional.
Sedangkan penegakan keamanan Negara memilki pengertian bahwa Koarmatim harus
mampu mencegah terjadinya berbagai bentuk gangguan stabilitas keamanan di
laut, khususnya di wilayah perbatasan yang saat ini marak dan menjadi pusat
perhatian.
Sumber: TNI
0 komentar:
Posting Komentar