Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membuka penyelenggaraan Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) 2013, Rabu (20/3) di Jakarta Convention Center
(JCC), Jakarta. Forum JIDD kali ini merupakan Forum Dialog Pertahanan
kali ke tiga yang mempertemukan para pemimpin, perwira militer,
akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Asia Pasifik dan
delegasi negara-Asia, Eropa, Amerika dan Australia.
Selain itu beberapa Menteri Pertahanan
Negara ASEAN dan Negara Eropa, seperti Malaysia, Singapura, Pakistan,
Cina, Jepang, Korea dan Spanyol, serta sejumlah panglima angkatan
bersenjata negara di Asia juga ikut hadir dalam forum dialog tersebut.
Tak tertinggal juga lebih dari perwakilan 45 negara menghadiri Forum
Dialog Pertahanan terbesar di ASEAN yang diselenggarakan selama dua
hari.
Dalam penyelenggaraanya JIDD terbagi kedalam kegiatan antara lain acara pembukaan yang diisi speeches dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia, dan Perdana Menteri Timor Leste serta pemutaran video “The Asia Pacific Century”. Pada pembukaan ini juga dilaksanakan kegiatan dua sesi dialog dengan topik : The Rise of Asia and New Geopolitics in the Asia-Pasific Region dan Impact Asia: Economic Power, Defense, and Diplomacy.
Sementara itu dihari kedua kegiatan JIDD dilanjutkan dengan dialog internasional para peserta dengan beberapa topik antara lain
Envolving Threats and Challenges in Asia Pasific, Trouble Water:
Maritime Challenges in Asia Pasific, Porous Borders: Stronger Control
and Cooperation; and Modern Military: Growing Capability and Expanding
Industry.
Forum dialog internasional ini,
menghadirkan pembicara antara lain Menteri Koordinator Polhukam Djoko
Suyanto, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita
Irawan Wirjawan, Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Malaysia Ahmad
Zahid Hamidi, Menhan Pakistan Syed Naveed Qamar dan Kasal Laksamana
Marsetio.
JIDD 2013 merupakan forum pembahasan
seputar Pertahanan dan Diplomasi. Pengangkatan isu diplomasi dan
pertahanan di wilayah Asia Pasifik dimaksudkan untuk menciptakan
lingkungan yang dapat dijadikan sebagai tatanan wilayah yang damai,
berkarakterkan kerjasama, transparansi dan kepercayaan di antara
institusi pemerintahan maupun militer antar Negara.
Adapun tujuannya JIDD adalah untuk
mempromosikan kerjasama antar pemerintah dalam menghadapi
ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan bersama (to promote intergovernmental cooperation to meet common threats and challenges) JIDD dapat dikatagorikan “one-and- a half track of diplomacy”, karena merupakan forum pertemuan “government officials” dan “non-government experts”.
Dengan format ini diharapkan para peserta dialog dapat melihat isu-isu
yang dibahas dari beberapa sudut pandang yang berbeda, sehingga
hasil-hasil diskusi dapat menjawab permasalahan yang ada sekarang secara
lebih komprehensif.
Sasaran penyelenggaraan JIDD 2013 antara lain pertama, to identify concrete steps that can enhace confidence among regional governments and militaries. Kedua, to
consider options to build confidence at the bilateral level through
dialogu (e.g. exchange of officials, bilateral meetings/visits of
delegations) and actions (e.g. joint military exercices, joint border
patrols). Ketiga, to explore options for increased cooperation
and actions (eg. Peacekeeping, disaster risk reduction and response,
information sharing). Dan Keempat, to explore options to create better synergies and coherence among dialogues/forums (eg. ARF, HDUCIM, Shangri-La Dialogue).
Selama rangkaian kegiatan JIDD 2013 berlangsung The Asia-Pacific Security & Defense Expo (APSDEX)
yaitu pameran dan konferensi yang bertujuan untuk mempromosikan,
menjalin kerjasama di bidang industri khususnya industri pertahanan dan
keamanan.
Sumber: DMC
0 komentar:
Posting Komentar