JAKARTA- Menteri
Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menegaskan, awal pembentukan
International Defense Dialogue (JIDD) adalah sebagai ajang promosi Universitas
Pertahanan.
Dengan ajang itu diharapkan Universitas Pertahanan yang merupakan prakarsa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009 lalu, semakin dikenal di dunia internasional.
"Penyelenggaraan JIDD dalam rangka peringatan Universitas Pertahanan. Universitas ini dibentuk bulan Maret 2009 oleh Presiden SBY," kata Purnomo dalam konferensi pers di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Rabu (20/3) pagi.
Ia menjelaskan, Universitas Pertahanan didirikan untuk menghasilkan ahli-ahli dalam pertahanan. Universitas ini terbuka bagi mahasiswa dari berbagai negara.
Menurutnya, JIDD digelar tiap tahun bertepatan dengan hari ulang tahun Universitas Pertahanan. JIDD diikuti 38 negara dengan jumlah peserta mencapai 1.300 orang. Para peserta terutama para menteri atau pejabat pertahanan dari 38 negara.
Purnomo menjelaskan, selain mempromosikan Universitas Pertahanan, JIDD juga digelar untuk mempromosikan kerja sama antar pemerintah dalam menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan bersama. JIDD merupakan forum pembahasan seputar pertahanan dan diplomasi.
Pada tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan JIDD. Tema yang diangkat adalah 'Defense and Diplomacy in the Asia Pacific Region'.
JIDD digelar selama dua hari dan dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain acara pembukaan yang diisi dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia, dan Perdana Menteri Timor Leste serta pemutaran video 'The Asia Pacific Century'.
Di samping itu, dalam pembukaan juga dilaksanakan kegiatan dua sesi dialog dengan topik: The Rise of Asia and New Geopolitics in the Asia-Pacific Region dan Impact Asia: Economic Power, Defense, and Diplomacy.
Sementara di hari kedua kegiatan JIDD dilanjutkan dengan dialog para peserta dengan beberapa topik antara lain Evolving Threats and Challenges in Asia Pacific, Trouble Water: Maritime Challenges in Asia Pacific, Porous Borders: Stronger Control and Cooperation; and Museum Military: Growing Capability and Expanding Industry.
Dalam rangkaian kegiatan JIDD 2013, juga akan berlangsung The Asia-Pasifik Security and Defense Expo (APSDEX) yaitu pameran dan konferensi yang bertujuan untuk mempromosikan, menjalin kerja sama di bidang industri khususnya industri pertahanan dan keamanan.
Dengan ajang itu diharapkan Universitas Pertahanan yang merupakan prakarsa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2009 lalu, semakin dikenal di dunia internasional.
"Penyelenggaraan JIDD dalam rangka peringatan Universitas Pertahanan. Universitas ini dibentuk bulan Maret 2009 oleh Presiden SBY," kata Purnomo dalam konferensi pers di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Rabu (20/3) pagi.
Ia menjelaskan, Universitas Pertahanan didirikan untuk menghasilkan ahli-ahli dalam pertahanan. Universitas ini terbuka bagi mahasiswa dari berbagai negara.
Menurutnya, JIDD digelar tiap tahun bertepatan dengan hari ulang tahun Universitas Pertahanan. JIDD diikuti 38 negara dengan jumlah peserta mencapai 1.300 orang. Para peserta terutama para menteri atau pejabat pertahanan dari 38 negara.
Purnomo menjelaskan, selain mempromosikan Universitas Pertahanan, JIDD juga digelar untuk mempromosikan kerja sama antar pemerintah dalam menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan bersama. JIDD merupakan forum pembahasan seputar pertahanan dan diplomasi.
Pada tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan JIDD. Tema yang diangkat adalah 'Defense and Diplomacy in the Asia Pacific Region'.
JIDD digelar selama dua hari dan dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain acara pembukaan yang diisi dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia, dan Perdana Menteri Timor Leste serta pemutaran video 'The Asia Pacific Century'.
Di samping itu, dalam pembukaan juga dilaksanakan kegiatan dua sesi dialog dengan topik: The Rise of Asia and New Geopolitics in the Asia-Pacific Region dan Impact Asia: Economic Power, Defense, and Diplomacy.
Sementara di hari kedua kegiatan JIDD dilanjutkan dengan dialog para peserta dengan beberapa topik antara lain Evolving Threats and Challenges in Asia Pacific, Trouble Water: Maritime Challenges in Asia Pacific, Porous Borders: Stronger Control and Cooperation; and Museum Military: Growing Capability and Expanding Industry.
Dalam rangkaian kegiatan JIDD 2013, juga akan berlangsung The Asia-Pasifik Security and Defense Expo (APSDEX) yaitu pameran dan konferensi yang bertujuan untuk mempromosikan, menjalin kerja sama di bidang industri khususnya industri pertahanan dan keamanan.
Sumber: Suara Pembaharuan
0 komentar:
Posting Komentar