Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » Industri Perkapalan Nasional Perlu Dukungan Pengemban Teknologi dan SDM yang Handal

Industri Perkapalan Nasional Perlu Dukungan Pengemban Teknologi dan SDM yang Handal

Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 10 April 2013 | 18.30

Upaya peningkatan di bidang industri transportasi laut perlu didukung dengan pengembangan teknologi perkapalan yang maju, dan itu membutuhkan  sumber daya manusia yang handal, sarana prasarana yang memadai, kemajuan teknologi itu sendiri, dan kemampuan investor lokal serta pangsa pasar yang akan dituju.  Apabila semua itu dikelola dengan baik melalui suatu kebijakan yang berbasis maritim, niscaya industri perkapalan nasional akan menuju ke arah mampu mandiri serta berdaya saing tinggi.

Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam sambutan Keynote Speech-nya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati pada Seminar Nasional dengan tema “Teknologi Perkapalan sebagai bagian dari Peradaban Maritim Indonesia” di Aula Terapung, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/4).

Kegiatan Seminar nasional yang diselenggarakan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Indonesia Maritime Institute (IMI) dengan nama IMI Goes to Campus diadakan  secara rutin berkala di kampus-kampus di seluruh Indonesia dalam rangka membangun dialog dengan mahasiswa tentang kemaritiman dan kelautan dengan segala aspek yang terkait, khususnya tentang teknologi kemaritiman. Dalam seminar ini menampilkan beberapa pembicara yaitu Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, Prof. Dr. Hasjim Djalal, Prof. Dr. Ir. Indra Jaya, M. Sc., Dr. Ir. Sunaryo, M.Sc., Dr. Ali Akbar., Dr. Hadi Tresno, serta Direktur Eksekutif IMI Dr. Y. Paonganan. 

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio juga menyampaikan bahwa, salah satu peran pemerintah secara tidak langsung dalam mendorong pembangunan industri perkapalan nasional sudah dilakukan, diantaranya adalah dengan diterbitkannya Undang-Undang RI Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2010 tentang Komite Kebijakan Industri Pertahanan.  

“Semua kebijakan tersebut intinya mengarah kepada peningkatan kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan industri strategis pertahanan nasional, dalam hal pemenuhan kebutuhan alutsista TNI, khususnya TNI Angkatan Laut, yaitu  berupa pembangunan kapal perang, yang  dalam prosesnya akan terjadi transfer of technology, yang diharapkan turut membantu pengembangan teknologi perkapalan nasional,” kata Kasal.  

Lebih lanjut Kasal mengatakan, bahwa di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6%, industri perkapalan juga mengalami kemajuan, walaupun belum signifikan. “Kemajuan tersebut berkat peran pemerintah yang telah menyiapkan road map pembangunan industri perkapalan di Indonesia tahun 2012-2025, sehingga di tahun 2013, industri ini naik menjadi 30%. Harapannya industri ini bisa memproduksi dan mereparasi semua jenis kapal dari yang berukuran kecil hingga besar,” kata Kasal.  

Pada kesempatan tersebut Kasal juga menilai bahwa Seminar yang digelar ini sebagai forum yang sangat strategis, karena sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sudah menjadi tuntutan, bahwa Indonesia kita harus memiliki visi nasional yang berwawasan dan berorientasi kelautan. 

“Saya merasa, forum seminar nasional ini merupakan media yang sangat baik untuk membangun dialog tentang kemaritiman atau kelautan dengan segala aspek yang terkait, khususnya dalam membangun teknologi kemaritiman secara komprehensif. Semoga melalui forum ini kita semua tergugah dan memahami betapa pentingnya membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat melalui pembangunan yang berbasis maritim,” jelas Kasal pada sambutan Keynote Speech yang dibacakan oleh Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati.

Sementara itu, Pembicara lain Prof. Dr. Hasjim Djalal menyatakan, bahwa saat ini Indonesia bukan saja bercita-cita menjadi negara maritim, tetapi sudah menuju negara maritim. “Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diketahui yaitu, mengetahui batas maritim negara Indonesia, kenali kekayaan alam Indonesia, tingkatkan Iptek dan kemampuan Sumber Daya Manusia, serta meningkatkan pola koordinasi antara instansi kemararitiman,” katany.

Seminar yang dilaksanakan guna mewujudkan kejayaan maritim Indonesia ini, diikuti oleh 125 peserta dari berbagai instansi dan perguruan tinggi, antara lain perwakilan mahasiswa UI, IISIP Jakarta, UPN, Prof. Dr. Moestopo, Paramadina, serta perwakilan Perwira Siswa Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).  

Sumber: TNI AL
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger