Banjarmasin: Pemerintah terus membuka kran bagi
masuknya investasi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
infrastruktur di wilayah terpencil dan perbatasan Indonesia.
"Desa-desa terpencil dan wilayah perbatasan di Indonesia umumnya, menghadapi kendala minimnya infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas dan pelayanan umum, sehingga perekonomian warga juga lemah," ungkap Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tarmizi A Karim, usai memberi pengarahan evaluasi pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong X di Banjarmasin, Rabu (29/5).
Diakuinya, upaya membangun desa-desa terpencil dan wilayah perbatasan cukup sulit. Hingga kini tercatat masih ada 11,6% masyarakat Indonesia hidup dalam kemiskinan yang sebagian besar berada di desa terpencil dan perbatasan.
Karena itu, untuk mempercepat pembangunan di kawasan tersebut pemerintah terus membuka kran bagi masuknya investasi di wilayah terpencil dan perbatasan.
"Desa-desa terpencil dan wilayah perbatasan di Indonesia umumnya, menghadapi kendala minimnya infrastruktur seperti jalan, jembatan, fasilitas dan pelayanan umum, sehingga perekonomian warga juga lemah," ungkap Direktur Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Tarmizi A Karim, usai memberi pengarahan evaluasi pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong X di Banjarmasin, Rabu (29/5).
Diakuinya, upaya membangun desa-desa terpencil dan wilayah perbatasan cukup sulit. Hingga kini tercatat masih ada 11,6% masyarakat Indonesia hidup dalam kemiskinan yang sebagian besar berada di desa terpencil dan perbatasan.
Karena itu, untuk mempercepat pembangunan di kawasan tersebut pemerintah terus membuka kran bagi masuknya investasi di wilayah terpencil dan perbatasan.
Selain itu berbagai program pembangunan infrastruktur, termasuk
program PNPM mandiri dinilai cukup berhasil menurunkan angka kemiskinan.
Sumber: Metrotvnews
0 komentar:
Posting Komentar