Den Haag, - Pemerintah Indonesia bersama Kerajaan Belanda sepakat menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang pertahanan. MoU yang diteken di Den Haag, Belanda itu meliputi 6 bidang, mulai dari pertukaran informasi, teknologi hingga pelatihan.
Berdasarkan siaran pers yang diterima, Kamis (7/2/2014), kerjasama itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Purnomo Yusgiantoro dan Menhan Kerajaan Belanda Jeanine Hennis Plasschaert, di Den Haag, Belanda pada Selasa (4/2).
Penandatanganan itu dianggap menjadi tonggak sejarah penting bagi hubungan RI-Kerajaan Belanda khususnya di bidang pertahanan. Kedua negara sepakat memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama teknis yang telah terjalin sejak lama berdasarkan penghormatan penuh terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah, prinsip-prinsip kesetaraan, tidak mencampuri urusan dalam negeri dan saling menguntungkan.
Kerjasama itu mencakup enam bidang yaitu: pertama, dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional; kedua, pertukaran kunjungan pejabat pertahanan kedua negara, baik pejabat militer maupun sipil; ketiga, kerjasama materiil pertahanan meliputi kerjasama produksi, pemeliharaan dan dukungan logistik, pertukaran dan alih teknologi dan informasi, pelatihan teknis personil dan kerjasama industri pertahanan.
Lalu keempat, pertukaran informasi dan pengalaman dalam hukum militer dan sejarah militer, penanggulangan bencana, ilmu pengetahuan dan teknologi, intelijen militer dan keamanan maritime; kelima, memperkuat hubungan antar angkatan bersenjata kedua negara di bidang pendidikan dan pelatihan, kunjungan kapal, logistik dan operasi pemeliharaan perdamaian; dan keenam, kerjasama pengembangan sumber daya manusia pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.
Di bidang pendidikan militer, Belanda juga menawarkan pendidikan bagi para Taruna AAL untuk menyelesaikan pendidikan penuh di Akademi Pertahanan Negeri Belanda. Sedangkan di bidang hukum, melalui Universitas Leiden, pihak Belanda juga membuka tawaran bagi para personel pertahanan RI untuk mengikuti pendidikan pasca-sarjana (S2).
Selain penandatanganan MoU, Menhan RI dan Menhan Belanda juga melakukan pertemuan bilateral bertukar pandangan mengenai situasi keamanan regional dan internasional serta membahas perkembangan proyek pengadaan kapal frigat TNI AL.
Dalam kunjungan selama 3 hari itu, Menhan RI juga berkesempatan meninjau galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Vlissingen, lalu kunjungan ke Akademi Pertahanan Belanda (NLDA) di Breda, Universitas Leiden di Leiden dan TNO (Nederlandse Organisatie voor Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek – Dutch Organization for Applied Scientific Research) di Den Haag.
Berdasarkan siaran pers yang diterima, Kamis (7/2/2014), kerjasama itu ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Purnomo Yusgiantoro dan Menhan Kerajaan Belanda Jeanine Hennis Plasschaert, di Den Haag, Belanda pada Selasa (4/2).
Penandatanganan itu dianggap menjadi tonggak sejarah penting bagi hubungan RI-Kerajaan Belanda khususnya di bidang pertahanan. Kedua negara sepakat memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama teknis yang telah terjalin sejak lama berdasarkan penghormatan penuh terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah, prinsip-prinsip kesetaraan, tidak mencampuri urusan dalam negeri dan saling menguntungkan.
Kerjasama itu mencakup enam bidang yaitu: pertama, dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional; kedua, pertukaran kunjungan pejabat pertahanan kedua negara, baik pejabat militer maupun sipil; ketiga, kerjasama materiil pertahanan meliputi kerjasama produksi, pemeliharaan dan dukungan logistik, pertukaran dan alih teknologi dan informasi, pelatihan teknis personil dan kerjasama industri pertahanan.
Lalu keempat, pertukaran informasi dan pengalaman dalam hukum militer dan sejarah militer, penanggulangan bencana, ilmu pengetahuan dan teknologi, intelijen militer dan keamanan maritime; kelima, memperkuat hubungan antar angkatan bersenjata kedua negara di bidang pendidikan dan pelatihan, kunjungan kapal, logistik dan operasi pemeliharaan perdamaian; dan keenam, kerjasama pengembangan sumber daya manusia pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.
Di bidang pendidikan militer, Belanda juga menawarkan pendidikan bagi para Taruna AAL untuk menyelesaikan pendidikan penuh di Akademi Pertahanan Negeri Belanda. Sedangkan di bidang hukum, melalui Universitas Leiden, pihak Belanda juga membuka tawaran bagi para personel pertahanan RI untuk mengikuti pendidikan pasca-sarjana (S2).
Selain penandatanganan MoU, Menhan RI dan Menhan Belanda juga melakukan pertemuan bilateral bertukar pandangan mengenai situasi keamanan regional dan internasional serta membahas perkembangan proyek pengadaan kapal frigat TNI AL.
Dalam kunjungan selama 3 hari itu, Menhan RI juga berkesempatan meninjau galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Vlissingen, lalu kunjungan ke Akademi Pertahanan Belanda (NLDA) di Breda, Universitas Leiden di Leiden dan TNO (Nederlandse Organisatie voor Toegepast Natuurwetenschappelijk Onderzoek – Dutch Organization for Applied Scientific Research) di Den Haag.
0 komentar:
Posting Komentar