Selamat Datang, Salam "BELA NEGARA" , "NKRI HARGA MATI"
Home » » Masyarakat perlu terlibat pertahanan negara

Masyarakat perlu terlibat pertahanan negara

Written By Jurnal Pertahanan on Senin, 29 Juni 2015 | 16.41

Rektor Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) Laksamana Madya Desi Albert Mamahit mengungkapkan, kerja sama Unhan dengan Perusahaan Pertahanan dan Keamanan Swedia (SAAB) adalah dalam rangka memajukan dan meningkatkan sistem teknologi pertahanan Indonesia. Diharapkan dengan adanya kerja sama ini, baik sipil dan militer mengambil peran dalam sistem pertahanan di Indonesia.

"Presentase jumlah mahasiswa Unhan adalah 35 persen militer, 20 persen PNS, sisanya sipil. Unhan bukan hanya mendidik militer, tapi juga memberikan gambaran pada masyarakat bahwa mereka perlu terlibat pada bidang pertahanan," kata Desi di Gedung Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (29/6).

"BUMN yang menggeluti bidang alutsista banyak dari sipil. Kami berharap keluaran Unhan dapat masuk ke industri pertahanan," imbuh dia.

Lanjut dia, kerja sama dengan SAAB bukan dalam rangka untuk mengadakan alutsista, melainkan kerja sama dalam rangka mempelajari sistem teknologi yang bisa dikembangkan oleh Indonesia. Pasalnya, kata dia, sebagai perusahaan pertahanan, SAAB sendiri sudah dikenal dunia.

"Kerja sama ini murni riset dan teknologi bukan pengadaan alutsista. Mereka tahu apa kebutuhan Indonesia. Kita saling belajar. Dengan ini kita bisa beri masukan ke Kemenhan. Konsepnya kan triple helix di mana Kemenhan kebijakan, Unhan kembangkan pikiran, BUMN untuk adakan barangnya," ujarnya.

"Misalnya kita konsultasi dengan AL, AU dan AD apa kebutuhan mereka. Kita sesuaikan dengan kemampuan SAAB. Kita bisa kirim ahli kita untuk belajar karena mereka sudah punya alat dengan harapan kita bisa buat alat yang sama ke depannya," papar dia.

SAAB adalah sebuah perusahaan Swedia yang memproduksi alutsista dan sistem pertahanan. Sejak berdiri tahun 1937, perusahaan ini telah berkembang dan menjalin kerja sama dengan universitas pertahanan di luar negeri.

Menurut Head of SAAB Indonesia Peter Carlqvist, kerja sama ini secara tidak langsung mendukung ekonomi Indonesia yaitu untuk menyerap lapangan pekerjaan. Konsep triple helix adalah bagaimana mendayagunakan ketiga fungsi yakni sipil, pemerintah dan BUMN.

"Triple helix memberikan banyak manfaat bagi masa depan masyarakat, tidak hanya industri pertahanan. Kami melihat peluang keuntungan. Kami juga ingin membagi nilai dan solusi. Melihat implementasi bagaimana mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan," tandas Pieter dalam kesempatan yang sama.

Sumber: Merdeka.Com
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Defence Media Center

Kementerian Pertahanan

HARI BELA NEGARA 2015

HARI BELA NEGARA 2015

PERHATIAN

"Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut"

Terima kasih

Admin

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. JURNAL PERTAHANAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger