Pasca jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, membuat sejumlah pihak mengkritik pemakaian alutsista TNI yang sudah uzur itu.
Meski demikian, anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menilai dana yang dimiliki korps militer untuk pengadaan alutsista sangat minim, dan tidak mencukupi untuk pembelian alutsita. Dari sekira Rp102 triliun anggaran TNI, peruntukan alutsista hanya sebesar Rp12 triliun
"Hanya 77 persen untuk anggaran TNI. Dan itu pun dibagi untuk Mabes TNI dan tiga matra yang ada," ujar Hasanudin di komplek DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2015).
Sebab itu, Angkatan Udara, misalnya, hanya memiliki anggarannya Rp13 triliun. Adapun rincian peruntukan dana tersebut di antaranya, Rp3,5 triliun untuk gaji, Rp6 triliun belanja barang seperti latihan, beli suku cadang, dan perawatan.
"Jadi cuma Rp3,7 triliun belanja modal. Itu yang untuk beli alutsista," imbuhnya.
Sebagai perbandingan, harga per unit pesawat tempur F-16 baru sekira Rp1,5 triliun. Sementara Angkatan Laut memiliki sisa anggaran Rp4,02 trilyun dan matra darat Rp4,9 trilyun.
Merujuk fakta tersebut, politikus PDIP itu mengimbau agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera merealisasikan rencananya untuk menaikkan anggaran untuk TNI hingga 1,5 persen dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Alhasil, dana untuk militer bisa mencapai Rp150 triliun pertahun.
"Rp50 triliun itu dilarikan ke alutsista. Kan lumayan, naik jadi Rp62 triliun untuk alutsista," pungkasnya.
Sumber: Okezone
0 komentar:
Posting Komentar