Jakarta -
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) telah mencanangkan
menjadi World Class Navy, pada Januari 2013. Untuk menjadi World Class
Navy, TNI AL melaksanakan inward looking dan outward looking.
"Hal tersebut sebagai arah kebijakan
program dan kegiatan tahun 2013," kata Kepala Dinas Penerangan TNI
Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama Untung Suropati pada acara
Olahraga Bersama Wartawan di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal),
Cilangkap, Jakarta, Jumat (5/7).
Menurut Untung Suropati, inward looking
dimaksudkan sebagai peningkatan kemampuan sumber daya manusia melalui
pendidikan umum dan militer di dalam dan luar negeri serta penugasan
melalui tour of duty. Selain itu, melaksanakan pembangunan kekuatan
berbasis kemampuan (capability based) yang mampu menangkal dan menindak
setiap ancaman militer dari luar maupun dari dalam negeri.
Untung menjelaskan tahun 2013 ini
merupakan tahun keempat dari rencana strategis TNI AL tahun 2010-2014.
Dalam kurun waktu tersebut, TNI AL telah berhasil melaksanakan pengadaan
Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) baru dalam berbagai jenis
produksi, baik produksi dalam dan luar negeri yang telah diselesaikan
secara bertahap diantaranya 39 kapal perang seperti 2 kapal selam, 2
kapal perusak kawal rudal (PKR), 16 kapal cepat rudal (KCR), dan 8 kapal
patroli cepat (PC). Untuk pengadaan kendaraan tempur (Ranpur) Marinir
sebanyak 84 unit terdiri dari 49 tank BMF-3F, 14 pansam BTR-80A, 5
BVP-2, dan 16 RM-70 Call-22 serta sejumlah persenjataan lainnya.
Menurut dia, upaya TNI AL mendukung
pemerintah memberdayakan industri dalam negeri, pembangunan alutsista
baik LST, KCR, dan patroli cepat dilaksanakan di Lampung, Batam,
Jakarta, Surabaya dan Banyuwangi.
“Pada masa mendatang akan dibangun kapal
selam di dalam negeri sebagai bentuk komitmen untuk mendukung
terwujudnya kemandirian nasional dalam upaya pemenuhan alutsista
pertahanan,” kata Untung lagi.
Untung menambahkan, pembangunan
alutsista TNI AL yang sedang dilaksanakan berkaitan erat antara
strategic objective, defence capabilities dan anggaran pertahanan.
Proyeksi penggunaan kekuatan TNI AL berdasarkan perkiraan strategis lima
tahun kedepan meliputimasalah perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar,
separatisme, terorisme, bencana alam, beragam kegiatan ilegal dan
keamanan maritim.
Sumber: infopublik.layanan.go.id
0 komentar:
Posting Komentar