Sejak 1979, pesawat CN235 dikembangkan oleh BJ Habibie. Saat ini pesawat tersebut telah mengalami banyak pengembangan, dan digunakan sejumlah negara.
CN235 awalnya dibandung oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan menggandeng Cassa. Pesawat ini awalnya dirancang bermesin turboprop dan mampu membawa 35 penumpang.
Pesawat ini diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada September 1983. Sejak itu, PTDI dan Cassa melakukan penjualan CN235, di dalam dan luar negeri.
Negara mana saja yang membeli pesawat ini? Berikut datanya berdasarkan keterangan PTDI, Selasa (23/9/2014).
CN235 awalnya dibandung oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan menggandeng Cassa. Pesawat ini awalnya dirancang bermesin turboprop dan mampu membawa 35 penumpang.
Pesawat ini diperkenalkan kepada publik untuk pertama kalinya pada September 1983. Sejak itu, PTDI dan Cassa melakukan penjualan CN235, di dalam dan luar negeri.
Negara mana saja yang membeli pesawat ini? Berikut datanya berdasarkan keterangan PTDI, Selasa (23/9/2014).
1. Thailand
Pekan lalu, Royal Thai Police melalui Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI), memesan 1 unit pesawat CN235-220M. Sebelumnya, Kementerian Pertanian Thailand telah menggunakan 2 unit CN235.
Pesawat CN235-220M ini dapat digunakan sebagai troop transport, VIP, Medevac, pax, dan Cargo yang kemudian akan dilaksanakan oleh pihak TAI di fasilitas TAI dengan supervisi PTDI sesuai dengan kebutuhan Royal Thai Police.
Nilai kontrak untuk 1 unit pesawat CN235-220M ini sebesar US$ 31,2 juta atau Rp 343 miliar, dengan nomor kontrak 0006/PTD/UT0000/09/2014 tanggal 19 September 2014.
Pekan lalu, Royal Thai Police melalui Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI), memesan 1 unit pesawat CN235-220M. Sebelumnya, Kementerian Pertanian Thailand telah menggunakan 2 unit CN235.
Pesawat CN235-220M ini dapat digunakan sebagai troop transport, VIP, Medevac, pax, dan Cargo yang kemudian akan dilaksanakan oleh pihak TAI di fasilitas TAI dengan supervisi PTDI sesuai dengan kebutuhan Royal Thai Police.
Nilai kontrak untuk 1 unit pesawat CN235-220M ini sebesar US$ 31,2 juta atau Rp 343 miliar, dengan nomor kontrak 0006/PTD/UT0000/09/2014 tanggal 19 September 2014.
2. Brunei Darussalam
Kerajaan Brunei Darussalam sudah mengoperasikan 1 unit Military Transport CN235 dari PTDI.
Pengembangan dari pesawat CN235 memang terus dilakukan. PTDI dan Cassa merancang CN235 next generation (nextG). Nantinya kapasitas penumpang akan dinaikkan. Pesawat, CN235 nextG ini, menggunakan sistem navigasi dan komunikasi digital dan glass cockpit technology.
Kerajaan Brunei Darussalam sudah mengoperasikan 1 unit Military Transport CN235 dari PTDI.
Pengembangan dari pesawat CN235 memang terus dilakukan. PTDI dan Cassa merancang CN235 next generation (nextG). Nantinya kapasitas penumpang akan dinaikkan. Pesawat, CN235 nextG ini, menggunakan sistem navigasi dan komunikasi digital dan glass cockpit technology.
3. Malaysia
Menurut keterangan PTDI, Malaysia telah mendapatkan 8 unit pesawat CN235. Pesawat ini digunakan untuk Tentera Udara Diraja Malaysia.
Selain pesawat tipe CN235 dan NC212, PT DI telah mengirimkan 1 unit helikopter tipe Super Puma ke Malaysia.
Menurut keterangan PTDI, Malaysia telah mendapatkan 8 unit pesawat CN235. Pesawat ini digunakan untuk Tentera Udara Diraja Malaysia.
Selain pesawat tipe CN235 dan NC212, PT DI telah mengirimkan 1 unit helikopter tipe Super Puma ke Malaysia.
4. Korea Selatan
PTDI menjelaskan, pihak Korea Selatan telah mendapatkan 8 unit pesawat CN235 buatan Bandung yang dibuat BUMN tersebut.
Saat ini, kebutuhan CN235 telah bergeser ke arah pesawat pengawas pantai. Pesawat CN235 varian Maritime Patrol (MPA) dibutuhkan karena mampu membawa peralatan untuk pengawasan dan pengamanan maritim. Pesawat tipe CN235 MPA ini telah digunakan oleh TNI AL dan pasukan penjaga pantai Korea Selatan untuk mengawasi perairan.
Selain 8 unit tersebut, ada juga 4 unit pesawat CN235 yang dikirimkan untuk Polisi Korea Selatan.
PTDI menjelaskan, pihak Korea Selatan telah mendapatkan 8 unit pesawat CN235 buatan Bandung yang dibuat BUMN tersebut.
Saat ini, kebutuhan CN235 telah bergeser ke arah pesawat pengawas pantai. Pesawat CN235 varian Maritime Patrol (MPA) dibutuhkan karena mampu membawa peralatan untuk pengawasan dan pengamanan maritim. Pesawat tipe CN235 MPA ini telah digunakan oleh TNI AL dan pasukan penjaga pantai Korea Selatan untuk mengawasi perairan.
Selain 8 unit tersebut, ada juga 4 unit pesawat CN235 yang dikirimkan untuk Polisi Korea Selatan.
5. Pakistan
Sampai saat ini, PTDI telah mengirimkan 4 unit pesawat CN235 kepada pemerintah Pakistan.
Pesawat yang diproduksi dan dirakit PTDI antara lain CN235-220 MPA, CN235-200M, NC212-200, C212-400, NC212i, dan versi terbaru CN295.
Sampai saat ini, PTDI telah mengirimkan 4 unit pesawat CN235 kepada pemerintah Pakistan.
Pesawat yang diproduksi dan dirakit PTDI antara lain CN235-220 MPA, CN235-200M, NC212-200, C212-400, NC212i, dan versi terbaru CN295.
6. Uni Emirat Arab
Negara kaya minyak di Timur Tengah ini juga telah mendapatkan kiriman pesawat CN235 sebanyak 7 unit.
Pesawat yang dirakit dan diproduksi di markas PTDI di Bandung Jawa Barat ini, ternyata telah digunakan di banyak negara.
Negara kaya minyak di Timur Tengah ini juga telah mendapatkan kiriman pesawat CN235 sebanyak 7 unit.
Pesawat yang dirakit dan diproduksi di markas PTDI di Bandung Jawa Barat ini, ternyata telah digunakan di banyak negara.
7. Burkina Faso
Pesawat CN235 yang dikirim ke Burkina Faso berjumlah 1 unit. Pengiriman dilakukan pada 2007 lalu, saat BUMN ini dalam kondisi sulit.
Adapun pesawat yang dikirim merupakan pesawat rekondisi yang sebenarnya telah dibuat oleh PTDI pada 1995.
Nilai kontrak perawatan dan modifikasi ini sebesar US$ 850 ribu. Keuntungan yang diperoleh PT DI sebesar 20% dari nilai kontrak tersebut.
Pesawat CN235 yang dikirim ke Burkina Faso berjumlah 1 unit. Pengiriman dilakukan pada 2007 lalu, saat BUMN ini dalam kondisi sulit.
Adapun pesawat yang dikirim merupakan pesawat rekondisi yang sebenarnya telah dibuat oleh PTDI pada 1995.
Nilai kontrak perawatan dan modifikasi ini sebesar US$ 850 ribu. Keuntungan yang diperoleh PT DI sebesar 20% dari nilai kontrak tersebut.
8. Senegal
PTDI telah mengirimkan 2 unit pesawat CN235 kepada Senegal. Pesawat ini memang cukup hebat, dan pembelinya sampai ke benua Afrika.
Dari sisi teknologi pesawat, produk pesawat dari PTDI ini terbilang sangat canggih dan terdepan. Kualitas dan harga, produk pesawat dan helikopter buatan PTDI dapat dikatakan sangat kompetitif.
PTDI telah mengirimkan 2 unit pesawat CN235 kepada Senegal. Pesawat ini memang cukup hebat, dan pembelinya sampai ke benua Afrika.
Dari sisi teknologi pesawat, produk pesawat dari PTDI ini terbilang sangat canggih dan terdepan. Kualitas dan harga, produk pesawat dan helikopter buatan PTDI dapat dikatakan sangat kompetitif.
Sumber: Detik
0 komentar:
Posting Komentar