Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Kemhan dan TNI tahun 2022 di Kemhan, Jakarta, Rabu (26/7).
KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA
PERBATASAN
ALUTSISTA TNI
INDUSTRI PERTAHANAN
KERJASAMA DAN DIPLOMASI
PRODUK DALAM NEGERI
Latest Post
Kemhan Kembali Meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahun 2022
Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 26 Juli 2023 | 21.00
Jakarta – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Kemhan dan TNI tahun 2022 di Kemhan, Jakarta, Rabu (26/7).
Menhan : Kerjasama Pertahanan Negara Kawasan Samudera Hindia Sangat Penting untuk Hadapi Tantangan Masa Depan
Written By Jurnal Pertahanan on Kamis, 04 Februari 2021 | 05.33
Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI M. Herindra, M.A., M.Sc., Kamis (4/2) mewakili Menhan RI menjadi pembicara kunci dalam Indian Ocean Region (IOR) Defence Minister Conclave yang diikuti oleh 26 negara sahabat, secara video conference di Kemhan, Jakarta.
Menhan RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wamenhan RI menekankan, bahwa pertemuan ini amat penting sebagai upaya meningkatkan kerjasama dalam menjaga perdamaian dan keamanan di antara negara-negara di kawasan Samudera Hindia, demi kepentingan bersama terutama karena peningkatan kompleksitas tantangan dan ancaman yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik saat ini dan di masa depan.
“Menjalin kerjasama yang erat dan saling memberikan kontribusi positif bagi stabilitas keamanan kawasan melalui kerjasama pertahanan dan keamanan, adalah hal yang sangat penting, dan forum IOR Defence Minister Conclave ini merupakan forum yang strategis untuk membicarakan kerjasama pertahanan kawasan tersebut”, kata Menhan.
Samudera Hindia merupakan samudera terbesar ketiga dan termasuk diantara jalur komunikasi laut terpenting di dunia, serta menjadi jalur penting bagi perdagangan dan transportasi internasional. Selain itu, negara-negara di Kawasan Samudera Hindia adalah rumah bagi sekitar 2,7 miliar orang atau sekitar 35% dari populasi dunia dengan keanekaragaman budaya, sumber daya alam yang melimpah dan potensi ekonomi serta signifikansi geopolitik.
Hal lainnya yang disampaikan Menhan RI adalah mengenai pandemi covid-19 yang menggoyahkan kemampuan ekonomi negara-negara di kawasan ini dan harus dihadapi bersama-sama. Karenanya, peningkatan kesejahteraan negara-negara di kawasan, sangat tergantung pada perdamaian dan keamanan kawasan.
Forum yang berlangsung secara virtual tersebut, dihadiri Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Dr. rer. pol. Rodon Pedrason, M.A., serta Dirkersinhan Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI J. Binsar Parluhutan, S.
Hadapi Komplesitas Ancaman Non Militer, Kemhan Dorong Pertahanan Nir Militer Masuk Program Nasional
Written By Jurnal Pertahanan on Rabu, 08 Mei 2019 | 07.09
"Kami akan mendorong dan mengkoordinasikan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) agar pertahanan nirmiliter menjadi bagian dari program nasional yang harus diemban oleh seluruh kementerian/lembaga," kata Dirjen Pothan Kemhan, Bondan Tiara Sofyan dalam sambutannya pada FGD Tindak Lanjut Permenhan No 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Strategis Pertahanan Nirmiliter Tahun 2019, di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasubdit SDM Ditkomduk Ditjen Pothan Kemhan Kolonel Inf Purwanto, Bondan mengatakan setelah menjadi program nasional, maka seluruh kementerian/lembaga harus menjabarkan Iebih Ianjut dalam program kerja dan anggarannya.
Menurut dia, masalah pertahanan negara bukan hanya menjadi tanggung jawab Kemhan dan TNI semata akan tetapi menjadi hak dan kewajiban setiap warga negara, termasuk di dalamnya peran dari kementerian/lembaga.
Kegiatan ini mengangkat tema "Melalui Sinergitas Peran Kementerian/Lembaga, Kita Bangun Pertahanan Nirmiliter Mewujudkan Sistem Pertahanan Semesta".
Ia menyebutkan, pembangunan pertahanan nirmiliter dilatarbelakangi oleh dinamika perubahan paradigma ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa yang ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saa ini.
"Ancaman yang semula bersifat konvensional (militer), saat ini dan kemungkinannya ke depan akan didominasi oleh ancaman yang bersifat non-militer ataupun kolaborasi keduanya dan bersifat multidimensional," katanya.
Ancaman tersebut, lanjut dia, dapat dilakukan oleh aktor negara atau aktor non-negara serta berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, keselamatan umum maupun ancaman berdimensi legislasi.
"Itulah sebabnya permasalahan pertahanan menjadi sangat kompleks sehingga penanganannya tidak hanya bertumpu pada kementerian yang membidangi pertahanan saja, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh instansi terkait sesuai bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi," kata Bondan.
Hal itu sesuai dengan amanat UU No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, pasal 7 ayat 2 bahwa sistem pertahanan negara menghadapi ancaman non militer menempatkan kementerian/lembaga diluar bidang pertahanan sebagai unsur utama sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa dengan mendayagunakan pemerintah daerah.
Kedudukan kementerian/lembaga dalam pertahanan nirmiliter memiliki peran yang sangat penting karena kementerian/lembaga yang paling sering kemungkinannya dihadapkan dengan munculnya permasalahan yang dapat berpotensi menjadi ancaman nonmiliter.
Selain itu, kementerian/lembaga juga memiliki kewenangan dalam pengelolaan, pembinaan dan pendayagunaan sumber daya nasional guna menjamin keberhasilan pembangunan nasional secara berkelanjutan untuk kepentingan kesejahteraan, maupun untuk mendukung kepentingan pertahanan negara, baik dalam menghadapi ancaman nonmiliter maupun sebagai kekuatan pendukung untuk menghadapi ancaman militer.
Oleh karena itu, kata Bondan, potensi kekuatan dalam menghadapi ancaman nonmiliter yang berada di kementerian/lembaga, yang bertumpu pada kualitas sumber daya manusia yang memiliki kesadaran bela negara dan profesionalisme dalam mengelola dan mendayagunakan sumber daya nasional perlu terus diberdayakan.
"Kualitas itu dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat ini, guna meniadakan timbulnya berbagai permasalahan yang dapat memicu terjadinya ancaman terhadap pertahanan negara yang bersifat nonmiliter," ucapnya.
Dalam rangka membangun pertahanan nirmiliter, tambah dia, Kementerian Pertahanan telah menyusun Pedoman Strategis Pertahanan NirmiIiter yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 19 Tahun 2016. Pedoman ini merupakan acuan penyelenggaraan pertahanan nirmiliter, sehingga perlu dipahami oleh kementerian/lembaga di luar bidang pertahanan maupun pemerintah daerah.
Sehingga, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah memiliki visi pertahanan negara dan dapat mengakomodasi kebijakan pertahanan negara sebagai dasar dalam mengelola sektornya masing-masing.
"Pedoman strategis ini merupakan dasar dalam menyusun Strategi Pertahanan Nirmiliter dan Postur Pertahanan Nirmiliter di sektor masing-masing, yang selanjutnya dijabarkan pula dalam pedoman pelaksanaan dan prosedur operasiona| tetap serta rencana kontinjensi sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman sesuai bidangnya," katanya.
Sumber :https://m.antaranews.com/amp/berita/860413/kemhan-dorong-pertahanan-nirmiliter-jadi-program-nasional
Hadapi Tantangan Kedepan, Pembinaan Kesadaran Bela Perlu Dilakukan Secara Masif
Written By Jurnal Pertahanan on Minggu, 10 Maret 2019 | 20.16
TNI AL Jadi Tulang Punggung Pertahanan Maritim Indonesia
Written By Jurnal Pertahanan on Selasa, 29 Mei 2018 | 17.14
Kasal : Denjaka Siap Dikerahkan Untuk Atasi Aksi Terorisme
Written By Jurnal Pertahanan on Sabtu, 26 Mei 2018 | 07.53
Laksamana Madya TNI Siwi Sukma Adji Resmi Resmi Dilantik Presiden Jadi Kasal
©2018 Merdeka.com/Titin Supriatin |
HUT Kodam IX/Udayana ke-61, TNI Perbaiki Rumah Veteran di Gianyar
Perbaikan tersebut dilakukan oleh TNI. Pihaknya berterima kasih terhadap TNI yang telah memperhatikan kondisi keluarganya.
Terlebih lagi, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto langsung mendatangi kediamannya, untuk meninjau kegiatan rehab rumah tersebut, Jumat (25/5/2018).
Informasi dihimpun Tribun Bali, sebelum diperbaiki oleh TNI, kondisi rumah Ni Nyoman Sarni rusak berat. Mulai dari atapnya bocor, pondasi keropos serta masih beralaskan tanah.
Namun, pihak keluarga tidak mampu memperbaikannya lantaran keterbatasan ekonomi. Mengetahui kondisi tersebut, pihak TNI pun langsung mendatangi rumah Dadong Sarni.
Perbaikan langsung diakukan secara total. Mulai dari membuat pondasi dari tiang beton, pemasangan keramik, dan sebagainya.
“Kami selama ini tinggal di rumah yang sederhana sekali. Atas bantuan Bapak Pangdam, akhirnya sekarang saya bisa tidur dengan nyaman,” ujar Sarni.
Sebelum diperbaiki, Dadong Sarni tidak pernah bisa tidur nyenyak. Terlebih lagi ketika musim hujan. Namun dia tidak memiliki pilihan lain, lantaran perekonomian yang pas-pasan.
Sebab anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga hanya bekerja sebagai buruh, pendapatannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya ucapkan banyak terima kasih sekali, karena Pangdam sudah memberikan perhatian pada kami,” ujarnya.
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto mengatakan, rehab rumah ini serangkaian HUT Kodam IX/Udayana ke-61. Rumah Nyoman Sarni merupakan satu dari empat rumah veteran di Kabupaten Gianyar, yang diperbaiki pihaknya.
Di antaranya, rumah milik Veteran Ketut Tjekug (92) di Banjar Gelumpang Sukawati. Rumah Veteran (alm) Buntak di Banjar Tampad Batubulan. Rumah Veteran I Ketut Cablek (92) di Banjar Petak, Gianyar.
“Kegiatan rehab rumah ini merupakan wujud kepedulian TNI kepada veteran pejuang, karena para veteran adalah keluarga besar TNI,” ujarnya.
Benny mengaku perihatin. Sebab hingga saat ini, masih banyak veteran maupun keluarganya hidup dalam keterbatasan. Benny berharap, semua pihak yang memiliki rasa kepedulian, supaya memperhatikan nasib-nasib para veteran dan keluarganya.
“Sampai saat ini masih banyak yang memerlukan bantuan pemerintah dalam hal kesejahteraan. Kami berharap kepedulian ini dilakukan oleh banyak pihak, sehingga ke depannya para veteran dan keluarganya dapat hidup lebih layak lagi,” harap Mayjen Benny.
Sumber: http://bali.tribunnews.com/2018/05/25/tni-perbaiki-rumah-veteran-di-gianyar?page=3